Para orangtua murid datang ke SMA Negeri 1 Tangerang mencari informasi tentang PPDB. (Foto: Syafril Elain/TangerangNet.Com) |
NET – Sejumlah orangtua murid yang akan mendaftarkan anaknya masuk ke Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri di Kota Tangerang merasa dag dig dug karena mendapat informasi, setiap calon murid hanya boleh mendaftar ke satu sekolah. Bila tidak diterima di sekolah yang bersangkutan, maka calon murid tersebut pupus kesempatan untuk masuk ke sekolah negeri karena terlempar dari zonasi.
“Saya sengaja datang ke SMA Negeri 1 ini untuk mengetahui
apakah benar calon murid yang mendaftar satu sekolah saja dan tidak boleh cabut
berkas setelah diketahui tidak diterima,” ujar Ny Dahlia di SMA Negeri 1, Jalan
Daan Mogot, Kelurahan Sukasara, Kota Tangerang, Kamis (13/6/2019).
Pertanyaan yang dilontarkan Ny Dahlia tersebut belum bisa
mendapat jawaban dari Pantia Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2019 SMA Negeri 1.
“Maaf Bu, belum bisa menjawab pertanyaannya. Sebab, Panitia PPDB (Penerimaan
Peserta Didik Baru-red) sedang rapat ke Kota Tangerang Selatan,” ujar seorang
guru yang tidak menyebutkan namanya.
Ny. Subadri, warga Kelurahan Cikokol yang datang ke SMA
Negeri 1 pun merasa khawatir dengan perberlakukan sistem zonasi. “Anak saya
sekolah di SMP Negeri 1 dan jaraknya sangat dekat dengan SMA Negeri 1.
Informasinya menyebutkan jarak yang diperhitungan bukan sekolah asal tapi
antara sekolah yang dituju dengan tempat tinggal calon murid. Ini merugikan
sekali,” tutur Ny Subadri sembari mengangkat tangan.
Lain lagi dengan keluhan Ny Carla, yang menyatakan pemberlakuan
zonasi pada PPDB sekarang ini sangat merugikan anak-anak yang berprestasi.
Kalau kebijakan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tidak
mempertimbangkan prestasi, lantas apa yang akan dicari?
Pengumuman terpampag di SMA Negeri 1 Tangerang. (Foto: Syafril Elain/TangerangNet.Com) |
Namun, anehnya keluhan sejumlah orangtua murid tersebut
bukan mendapat sambutan dari kalangan guru. Justru kalangan guru pun ikut
mengeluhkan dengan kebijakan zonasi tersebut. “Kami pun sebagai guru merasa
sedih. Oleh karena anak sendiri tidak bisa masuk ke sekolah tempat mengejar karena
faktor zonasi, jarak rumah yang jauh dari sekolah,” ucap guru yang tidak ingin
namanya disebut.
Sementara itu, pendaftaran murid baru dimulai secara online pada Senin (17/6/2019) di seluruh Provinsi Banten. Setiap orangtua murid yang datang ke SMA Negeri 1 Tangerang dipersilahkan untuk melihat pengumuman dan membuka webside yang tercantum pada pengumuman.
Sementara itu, pendaftaran murid baru dimulai secara online pada Senin (17/6/2019) di seluruh Provinsi Banten. Setiap orangtua murid yang datang ke SMA Negeri 1 Tangerang dipersilahkan untuk melihat pengumuman dan membuka webside yang tercantum pada pengumuman.
“Silahkan Pak, dicatat website ini nanti bila mau
mendaftarkan anak,” tutur penjaga SMA Negeri 1 kepada sitiap orangtua murid
yang datang. (ril)
0 Comments