Gubernur Banten H. Wahidin Halim. (Foto: Dokumentasi TangerangNet.Com) |
NET - Gubernur Banten H. Wahidin Halim (WH) menyatakan
dengan membangun sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas baik secara
intelektual, spiritual, dan emosional, maka pembangunan Banten akan lebih
merata dirasakan oleh masyarakat. Bukan hanya membangun SDM masyarakat agar
berdaya saing dalam menghadapi perkembangan zaman, pembangunan Aparatut Sipil
Negera (ASN) juga menjadi hal krusial yang saat ini terus dibenahi.
"Reformasi birokrasi memang menjadi program prioritas
kami. Bagaimana agar mindset ASN Pemprov ini diubah dan dibangun dari yang
sebelumnya berorientasi pada kepentingan pribadi menjadi ASN yang melayani
masyarakatnya. Maka, selain saya terapkan sistem open bidding, assessment, dan
penempatan tugas sesuai kompetensi dan track record, ada reward untuk ASN yang
memang disiplin dan mampu memenuhi target kinerja seperti pemberian tunjangan
kinerja yang sesuai," tutur Gubernur di Kota Serang, pada Rabu (15/5/2019).
Bukan hanya itu, Gubernur dengan tegas terhadap ASN yang
melanggar peraturan dan ketentuan yakni dengan diberikannya sanksi ringan,
sedang hingga berat. Dengan penerapan reformasi birokrasi demikian, Gubernur
mengaku telah merasakan dampak positif baik dari ASN itu sendiri maupun
masyarakat yang dilayaninya.
"Yang paling berat memang membangun SDM, karena kita
merehabilitasi mindset SDM-nya. Kalau ASN sudah bisa mengubah dirinya menjadi
ASN melayani, maka masyarakat akan berubah dengan sendirinya. Makanya, kami
bangun sistem yang diharapkan dapat memotong mata rantai peluang terjadinya
korupsi yang dilakukan ASN. Walau dalam perjalannya banyak tantangan, tapi saya
tidak takut karena niat saya teguh ingin membangun Banten," jelasnya.
Gubernur menjelaskan untuk membangkitkan semangat anti-korupsi
pada pegawainya, selama dua tahun ini terus dilakukan upaya-upaya preventif.
Seperti penerapan sistem Simral dengan menggandeng Komiai Pemberantasan Korupsi
(KPK), pelibatan Badan Pemeriksaan Keuangan Pembangunan (BPKP) dalam
pembentukan satgas pengawasan internal, hingga pemangkasan-pemangkasan anggaran
pada kegiatan yang tidak perlu.
"Makanya, mereka yang selama ini tertekan karena tidak
bisa sewenang-wenang dan merasa terganggu kepentingannya, melakukan tindakan
untuk menghentikan langkah kami memberantas korupsi. Saya tetap maju, karena
saya ingin mengubah citra dan mengembalikan kejayaan Banten," tukasnya.
Oleh karenanya, Gubernur berharap agar masyarakat dari
berbagai kalangan termasuk media massa agar dapat mendukung langkahnya untuk
memberantas korupsi dan membangun Banten agar lebih maju, berdaya saing namun
tetap memegang teguh nilai-nilai religiusitas yang taat dan toleran.
"Ketika kita ingin memberantas korupsi, biasanya
ditinggalkan sendirian. Tapi ketika kita mau melakukan korupsi, semua
berdatangan dan ikut membantu. Tapi, saya yakin masyarakat Banten tidak ingin
menderita lagi karena menjadi korban dari koruptor," tegas Gubernur.
(*/pur)
0 Comments