Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar (kanan) ketika menerima penghargaan. (Foto: Istimewa) |
NET – Ketiga kalinya program yang digagas oleh Bupati
Tangerang Ahmed Zaki Iskandar yaitu Sanitasi Berbasis Pesantren (Sanitren)
diganjar penghargaan SindoWeekly Governmen Award Kategori Kesehatan,
penghargaan diterima oleh Bupati Zaki di Hotel Borobudur Jakarta.
Penghargaan diberika oleh Mentri Desa Pembabgunan
Tertinggal dan Transmigrasi RI Eko Putro Sandjojo kepada Bupati Tangerang A.
Zaki Iskandar Kategori Kesehatan, Melalui pembangunan fasilitas sanitasi yang
memadai dipesantren, masyarakat Kabupaten Tangerang dapat diarahkan untuk
berprilaku hidup bersih dan sehat.
"Alhamdulilah program Sanitren diapresiasi
penghargaan, pada tahun ini kita tingkatkan kembali pembangunan sanitren,"
ujar Zaki, Rabu (1/5/2019) setelah menerima penghargaan.
Penghargaan bukan berupakan tujuan utama kita (Pemkab
Tangerang), kata Bupati Zaki. Tujuan utama adalah membangun dan memberikan
pelayanan kepada masyarakat sehingga dapat dirasakan pola hidup bersih dan
sehat khususnya di pesantren salafi yang selama ini belum memiliki akses sanitasi
dengan baik.
"Tujuan sanitren untuk meningkatkan kualitas pola
hidup bersih dan sehat kepada masyarakat, khususnya kepada para santri yang
menimba ilmu agama," jelas Bupati berbagai prestasi.
Menteri Desa Pembangunan Tertinggal dan Transmigrasi Eko
Putro Sandjojo setelah menyerahkan penghargaan mengatakan meningktnya kualitas
masyarakat di pedesaan, salah satunya dapat diukur dari tingkat kesehatatannya
dan juga akses sanitasi di lingkungan. Semantara itu, tingkat kesehatan masyarakat
amat ditentukan oleh prilaku atau kebiasannya sehari-sehari. Seperti yang
terjadi di Kabupaten Tanggerang.
"Sangat bagus dan inspiratif, membangun akses
sanitasi di setiap pesantren yang ada didesa-desa, mereka butuh sarana
itu," ujar Eko.
Direktur Utama SindoWeekly Al Faruk menjelaskan
penghargaan kepada kabupaten dan kota serta provinsi merupakan wujud apresiasi
kita dalam memberikan penghargaan kepada bupati, walikota, dan gubernur yang
bekerja keras dalam melakukan pembangunan di wilayahnya di berbagai bidang.
Kita sudah mengapresiasi sejak 2014 hingga tahun ini dapat digelar kembali agar
menambah spirit daerah dalam memajukan wilayahnya.
"Penghargaan ini memacu daerah-daerah agar terus
berinovatisi membangun wilayahnya, untuk dapat dirasakan langsung oleh
masyarakatnya di berbagai sektor," ungkap Al Faruk di depan bupati, walikota,
dan gubernur yang menerima penghargaan.
Dalam waktu lima tahun terakhir, sedikitnya sudah Rp 200
miliar lebih anggaran Pemkab yang telah diserap ke program ini. Rata-rata warga
yang tidak memiliki sanitasi tinggal di perdesaan, dan paling banyak berada di
pesisir Utara. Mereka tersebar di 74 desa, dari 274 desa yang ada. Masih ada
ratusan ribu waraga di 74 desa itu yang belum mendapatkan akses sanitasi yang
baik.
Pada 2018 lalu, Pemkab Tangerang telah membangun 46 unit
Sanitren. Pada tahun ini Bupati Tangerang sudah menginstruksikan kepada seluruh
jajarannya untuk mengalokasikan anggaran yang dapat dimanfaatkan untuk
membangun Sanitren kurang lebih 150 pondok
pesantren. Targetnya pada 2022 nanti, seluruh pondok pesantren di Kabupaten
Tanggerang telah memiliki fasilitas sanitasi. (ran)
0 Comments