Berita Terkini

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Pesawat Ethiopia Jatuh, Ditjen Hentikan Pesawat Boing 737-8 Max Terbang

Dirjen Perhubungan Udara Polana B. Pramesti:
memastikan pesawat laik terbang dan aman.
(Foto: Istimewa/TvOne) 



NET – Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan mengambil langkah untuk melakukan inspeksi,  larang terbang sementara pesawat terbang Boeing 737-8 MAX di Indonesia. Langkah diambil terkait jatuhnya Pesawat Ethiopian Airlines berjenis Boeing 737-8 MAX. Kebijakan ini diambil untuk memastikan bahwa pesawat yang beroperasi di Indonesia dalam kondisi laik terbang. 

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Polana B. Pramesti mengatakan langkah tersebut diambil untuk menjamin keselamatan penerbangan di Indonesia. "Salah satu langkah yang akan dilakukan oleh Ditjen Hubud adalah melakukan inspeksi dengan cara larang terbang sementara (temporary grounded), untuk memastikan kondisi pesawat jenis tersebut laik terbang (airworthy) dan langkah  tersebut telah disetujui oleh Menteri Perhubungan,” ujar Polana kepada wartawan di Jakarta. 

Polana mengatakan inspeksi akan dimulai secepatnya yakni hari ini, Selasa (12/3/2019). Apabila ditemukan masalah pada saat inspeksi, maka pesawat tersebut akan dilarang terbang sementara sampai dinyatakan selesai oleh inspektur penerbangan. 

Sejauh ini, kata Rolana, pengawasan untuk pengoperasian pesawat jenis Boeing 737-8 MAX sudah dilakukan sejak 30 Oktober 2018 lalu pasca kecelakaan JT-610, bilamana jika terjadi masalah atau temuan hasil inspeksi pesawat langsung digrounded di tempat. 

Ditjen Hubud terus berkomunikasi dengan Federal Aviation Administration  (FAA), kata Rolana, untuk memberikan jaminan seluruh pesawat Boeing 737 – 8 MAX yang beroperasi di Indonesia laik terbang. FAA telah menerbitkan Airworthiness Directive yang juga telah diadopsi oleh Ditjen Hubud dan telah diberlakukan kepada seluruh operator penerbangan Indonesia yang mengoperasikan Boeing 737-8 MAX. 

“Saat ini, maskapai yang mengoperasikan pesawat jenis  tersebut adalah PT Garuda Indonesia sebanyak 1 unit dan PT Lion Air sebanyak 10 unit. FAA menyampaikan akan terus berkomunikasi dengan Ditjen Hubud sekiranya diperlukan langkah lanjutan guna memastikan kondisi airworthy (laik terbang) untuk Boeing 737-8 MAX,”  tutur Rolana.

Ditjen Hubud juga telah menerima pernyataan  langsung dari Boeing Co., yakni pihak manufaktur menyampaikan akan memberikan keterangan terkini terkait hasil investigasi kecelakaan Ethiopian Airlines. Boeing Co. juga siap menjawab pertanyaan dari Ditjen Hubud tentang langkah-langkah yang perlu diambil untuk memastikan aiworthy jenis pesawat terbang Boeing 737-8 MAX. 

Untuk itu, Polana mengimbau kepada seluruh maskapai penerbangan untuk mematuhi aturan yang berlaku sebab keselamatan adalah hal yang utama dalam penerbangan .(*/pur)

Post a Comment

0 Comments