Berita Terkini

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Gubernur WH: Kerjasama Daerah Perbatasan Jadi Prioritas

Gubernur Banten H. Wahidin Halim berjabat 
tangan dengan salah seorang pejabat DKI Jakarta. 
(Foto: Istimewa)


NET - Gubernur Banten H. Wahidin Halim (WH) menyatakan hubungan kerjasama antara Provinsi Banten dengan daerah perbatasannya yakni Jawa Barat dan DKI Jakarta harus terus ditingkatkan dan menjadi prioritas program pembangunan. 

Hal ini mengingat masyarakat yang berada di wilayah perbatasan antara ketiganya sangat membutuhkan perhatian khususnya dalam urusan pelayanan dasar yakni pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur. 

Gubernur mengatakan hal itu saat menutup kegiatan Musrenbangtas, Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah Perbatasan, pendatanganan MoU atau kesepahaman antara Banten dan Jabar di Hotel Aryaduta, Kabupaten Tangerang, Rabu (6/3/2019). 

Gubernur menjelaskan melihat hubungan kerjasama perbatasan dari perspektif Pemerinta Provinsi (Pemprov) Banten sebagai tanggung jawab dan wewenang yang harus dipikul bersama. Karena, perbatasan di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tidak sama dengan negara federasi yang hanya melayani masyarakat di wilayahnya saja. 

"Kita tidak bisa menghalangi warga perbatasan bersekolah di wilayah Banten, atau sekadar berobat atau lainnya. Dalam konteks ini, daerah perbatasan harus berfikir semua warga Indonesia harus kita layani. Selama ini orang Cilograng, Bayah (Banten) banyak berobat ke Sukabumi (Jawa Barat), makanya saya buat rumah sakit di sana biar orang Sukabumi bisa berobat ke Banten," tutur Gubernur.

Selain itu, kata Wahidin Halim, persoalan mendasar lainnya yang membutuhkan kerjasama antar daerah perbatasan adalah kualitas infrastruktur jalan dalam upaya konektivitas jalur perbatasan yang lebih memadai. Karena, hal tersebut akan mempengaruhi efektifitas pelayanan publik karena menghambat akses publik memperoleh pelayanan. Di samping itu, pertumbuhan ekonomi antar wilayah perbatasan juga akan semakin meningkat mengingat potensi yang dimiliki baik Banten, DKI Jakarta maupun Jawa Barat sangat melimpah dan saling membutuhkan satu sama lain. 

"Banten dan Jabar itu persoalan utamanya adalah infrastruktur jalan dan harus jadi perhatian karena tidak pernah selesai dari dulu sampai sekarang. Beruntung Tangerang ada (berbatasan dengan) Jakarta, bukan karena peran APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah-red) tapi karena peran swasta membangun," ucap Wahidin. 

Menurut Gubernur, Banten memiliki begitu banyak potensi luar biasa baik di darat, laut maupun udara. Ditambah dengan adanya 13 proyek strategis nasional yang hampir selesai. Sebanyak 67 persen jalan tol sudah terbangun, progres 70 persen pembangunan waduk Karian (Kabupaten Lebak), dan sejumlah proyek lain yang perlu didukung dengan program pemerintah daerah. Pembangunan yang difokuskan ke wilayah Banten Selatan tersebut bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menghilangkan ketimpangan antara wilayah Utara dengan Selatan. 

"Hanya infrastruktur yang belum pernah ditingkatkan khususnya jalan nasional, untuk kewenangan pemerintah daerah. Ayo kita perbaiki dan bangun bersama agar ada konektivitas kawasan yang satu dengan yang lain. Ketimpangan antara wilayah Banten Utara dengan Selatan akan terkikis. Oleh karenanya, Jakarta, Jabar, dan Banten ini daerah paling menarik untuk invetasi di Indonesia. Banten, walaupun luasnya tidak seluas Jabar, tapi saya ingin Banten lebih baik lagi ke depan," tutur Gubernur.

Kepala Badan Perencana Pembangunan Daerah (Bappeda) Banten Muhtarom mengatakan kegiatan ini adalah dalam rangka MoU dan menindaklanjuti perjanjian kerjasama antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dari masing-masing daerah. Berdasarkan hasil pembahasan teknis yang dilakukan sebelumnya, ada 18 urusan kerjasama pembangunan antara Jawa Barat-Banten dalam kurun waktu 3 tahun yakni 2020-2022. 

Ke-18 urusan tersebut, kata Muhtarom, di antaranya meliputi kesehatan, pendidikan, sosial, trantibumlinmas, perumahan dan permukiman, pariwisata, KUK, perdagangan, pertanian, peternakan, kelautan dan perikanan, penataan ruang, lingkungan hidup, perhubungan, pekerjaan umum, kebudayaan, pemberdayaan masyarakat, dan desa serta perencanaan. 

"Untuk Banten, ada 3 kabupaten dan kota yang berbatasan. Kota Tangerang  Selatan (Tangsel) dengan Depok dan Bogor, Kabupaten Tangerang dengan Kabupaten Bogor, Kabupaten Lebak dengan Sukabumi. Pada aspek pendidikan, banyak warga Bogor bersekolah di Tangsel, warga Lebak juga banyak bersekolah di Sukabumi karena jarak lebih dekat,” ungkap Muhtarom. 

Dalam pembahasan sebelumnya, kata Muhtarom, baik Banten maupun Jabar sama-sama ingin mengembangkan wilayah Selatan. Jalan akses sampai Pelabuhan Ratu, dari Banten juga demikian karena ada Jalan Tol Serang Panimbang, kalau disepakati nanti kan bisa nyambung. Tangsel juga dengan Bogor ada jalan khusus untuk pengambilan batu dari Gunung Sindur sehingga tidak menimbulkan kemacetan lalulintas.

Setelah Musrenbangtas ini, imbuh Muhtarom, akan dilakukan MoU dan akan dituangkan dalam RKPD 2020 baik oleh Banten maupun Jawa Barat. Turut hadir dalam acara Kepala Bappeda Provinsi Jabar Budi Santoso, sejumlah pejabat dari Provinsi DKI Jakarta, kepala OPD di lingkungan Provinsi Banten. (*/pur)

Post a Comment

0 Comments