Petani yang ikut program Lumbung Pangan. (Foto: Istimewa) |
NET - Badan Amil
Zakat Nasional (BAZNas) mengembangkan program lumbung pangan di sejumlah daerah
di Indonesia untuk memberdayakan petani. Program Lumbung Pangan diharapkan
mampu meningkatkan kesejahteraan mustahik dengan mendorong produktivitas dari
bidang pertanian dan perkebunan.
Direktur Pendistribusian dan Pendayagunaan BAZNas Mohammad
Nasir Tajang mengatakan saat ini Program Lumbung Pangan telah dikembangkan
antara lain di Sukabumi dan Karawang, Jawa Barat, Pandeglang, Banten, dan Papua.
“Guna mendorong mustahik menjadi mandiri, BAZNas memberikan
modal usaha berupa sarana produksi pertanian dan perkebunan, bantuan sewa
lahan, teknologi, hingga akses pemasaran," ujar Nasir kepada wartawan,
Jumat (29/3/2019), di Jakarta.
Nasir mengungkapkan program tersebut ramah lingkungan karena
menggunakan sistem pertanian organik. Setelah mendapatkan bantuan produksi dari
BAZNas ini, para petani telah meningkat pendapatannya. "Seperti Program
Lumbung Pangan di Kampung Cibatu, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi,
sebanyak 30 petani mustahik menggarap lahan 10 hektar," ucap Nasir.
Dengan tanah seluas itu, kata Nasir, setiap mustahik diberi
modal usaha sebesar Rp 13.250.000 untuk bertani dengan metode System of Rice
Intensification (SRI) yang ramah lingkungan, mampu memangkas biaya produksi,
namun dapat meningkatkan kualitas, jumlah produksi, dan nilai jual. Rata-rata
pendapatan petani sebelum dibantu BAZNas adalah sebesar Rp 1.378.000 atau masih
berada dibawah Garis Kemiskinan Nasional tahun 2018 yang ditetapkan sebesar Rp 1.601.613.
"Diharapkan, pada musim tanam ketiga peningkatan
penghasilan rata-rata petani Rp 1.665.000 per bulan dari sebelumnya rata-rata
hanya sebesar Rp.551.000. Dengan adanya peningkatan pendapatan dari hasil
pertanian organik ini, pendapatan petani menjadi sebesar Rp 3.043.000, sementara itu UMK Kabupaten Sukabumi
tahun 2019 yakni Rp2.791.015," ujarnya.
Jika dibandingkan dengan Garis Kemiskinan Nasional pada 2018
penghasilan tersebut lebih tinggi sebesar 90 persen, maka program Lumbung
Pangan BAZNas Sukabumi yang dijalankan, InsyaAllah dapat membantu pemerintah mengentaskan
kemiskinan. Lumbung Pangan BAZNas juga membantu para mustahik petani terhindar
dari riba, karena kebanyakan petani yang ada ketika mulai memasuki masa tanam,
mereka meminjam uang ke rentenir atau bank yang terkadang malah menjerat
mereka.
Sementara itu, Pendamping Program Lumbung Pangan di Karawang,
Jawa Barat dari Lembaga Pemberdayaan Ekonomi Mustahik (LPEM) BAZNas Aris
Munandar mengatakan dengan pemberian modal usaha ini, mustahik petani merasa
terbantu karena meringankan beban dan tak perlu mengganti dengan bunga.
Selain memberikan modal usaha, BAZNas juga memberikan
pelatihan-pelatihan dan pendampingan.
"Tujuannya tentu agar perekonomian meningkat dan ke depannya
mereka bisa mandiri. Di Karawang, terdapat 23 mustahik petani yang diberdayakan
dan mengelola lahan seluas 23,5 hektar. Sebelum diberdayakan oleh BAZNAas,
rata-rata para petani hanya melakukan panen padi 9 ton setiap 1 hektar,"
ungkap Aris. (dade)
0 Comments