Gubernur Banten H. Wahidin Halim saat mendampingi Presiden Joko Widodo meninjau lokasi bencana di Pandeglang. (Foto: Istimewa) |
NET - Akses di sejumlah jalur dampak tsunami Selat Sunda,
yang menerjang kawasan pantai di wilayah Banten pada Senin (24/12/2018) mulai
bisa dimasuki kendaraan evakuasi dan pengguna jalan umum.
Di wilayah Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, sedang
dilakukan pembersihan jalan. Akses di wilayah yang tercatat paling parah
terkena dampak itu hingga sekarang masih terus diupayakan untuk bisa dilewati.
“Saya sejak mendengar kabar peristiwa tsunami langsung
memerintahkan kepada Dinas PUPR (Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang-red) Banten
supaya menurunkan eskavator dan alat berat lainnya ke lokasi bencana,” ucap
Gubernur Banten H. Wahidin Halim (WH) di lokasi bencana, Senin (24/12/2018).
Gubernur mengatakan banyak jalan yang terputus lantaran
adanya puing-puing kayu dan pohon yang tumbang. Ini akan mengganggu penguna
jalan dan proses evakuasi korban. Karena itu, untuk mempercepat proses
penyelesaian dampak bencana Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten sudah berkoordinasi
dengan pemerintah pusat.
“Selain dari Dinas PUPR, Kementerian PUPR, penangananakses
jalan terputus juga dibantu dari pihak TNI dan lainnya,” tandas WH.
Sebelumnya akibat tsunami Selat Sunda Jalan raya penghubung
antara Serang-Pandeglang di pesisir Pantai Anyer sampai ke kawasan Carita terputus.
Banyaknya puing-puing yang menghalangi jalan dari pantauan
di lokasi juga berasal dari kayu-kayu dan material resort atau penginapan yang
hancur diterjang akibat tsunami. Sehingga menyulitkan petugas dari Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Tim SAR mengevakuasi dan mengirimkan
bantuan kepada warga.
Kepala Dinas (Kadis) PUPR Provinsi Banten Hadi Soeryadi kepada
wartawan mengatakan hari ini akses sejumlah jalan vital terkena dampak sudah
ada yang bisa dilewati. Jalan itu pasca tsunami tertutup puing dan pohonan
tumbang.
Begitu juga untuk lokasi di kawasan Pantai Anyer dan Carita
di Serang sebelumnya sudah mulai dibersihkan termasuk dengan vila-vilanya dan
rumah warga yang hancur.
“Akses Citerup Tanjung Lesung juga sudah dibersihkan. Karena
alat berat yang sudah diturunkan dari Dinas PUPR, TNI ,dan Kementerian PUPR
dari kejadian awal sudah di lokasi. Ini buat mempermudah evakuasi juga,”
ucapnya.
Sementara untuk lokasi yang termasuk paling parah terkena
dampak tsunasmi di Kecamatan Sumur, Pandeglang, pada Sabtu (22/12/2018), Hadi
mengaku sudah menurunkan 1 grup petugas, 2 Eskavator dan 2 dump truk.
Dari Dinas PUPR sudah diintruksikan oleh Gubernur untuk
tetap stanby di lokasi bencana sampai semuanya selesai.
“PU Pusat juga mengirimkan alat ke daerah Sumur, Pandeglang.
Karena arahan Pak Gubernur harus stanby dan terus berkoordinasi ke Kementrian
terkait. Kalau kita dari Dinas PUPR dari pukul 04:00 WIB, Minggu, 23-12-2018,
pas kejadian sudah bikin tiga grup, dua grup di Carita dan 1 grup di daerah
Panimbang,” ucapnya.
Di setiap grup kata Hadi ada 1 eskavator, 1 loader dan 2
dump truk. Tetapi ada 1 grup yang stanby
di Pandeglang.
“Jalur Cilegon, Anyer, Labuan, Carita, Mandalawangi,
Panimbang sudah bagus. Dan yang Tanjung Lesung mudah-mudahan hari ini selesai,”
ucap Kadis.
Sementara itu, data Badan Penanggulangan Bencana (BPBD)
Provinsi Banten sampai dengan pukul 12.00 WIB tanggal 24 Desember 2018 mencatat
jumlah korban meninggal akibat bencana tersebut mencapai 276 orang. Sedangkan yang mengalami luka-luka sebanyak
783 orang dan 68 orang hilang, sebanyak 4.764 orang berada di pengungsian. Sementara itu, sebanyak 192 orang dalam
proses evakuasi di sekitar wilayah Tanjung Lesung.
Sedangkan kerugian material mencapai 443 unit rumah, 10 unit
kendaraan roda 4, 38 unit roda dua, 9 unit hotel rusak berat. Dan, disekitar
wilayah Tanjung Lesung sebanyak 60 unit warung rusak berat. (*/pur)
0 Comments