Gubernur Banten H. Wahidin Halim dalam suatu kesempatan dengan warga. (Foto: Istimewa) |
Hal ini diungkapkan kepala BPS Agoes Subeno saat menemui Gubernur
Banten H. Wahidin Halim di rumah dinas Gubernur, Jalan Ahmad Yani, Ciceri, Kota
Serang Senin Sore (5/11/2018). Kepala BPS melaporkan Indeks Pembangunan Manusia
(IPM) Banten tahun 2017 mencapai angka 71,42 persen dan termasuk ranking ke-8,
rata-rata nasional yaitu 70,99 persen.
Angka tersebut menunjukkan pembangunan dibawah kepemimpinan
Gubernur Banten H. Wahidin Halim saat ini berdampak baik, sehingga menunjukkan
jika terdapat peningkatan taraf hidup masyarakat Banten. Selain hadirnya
Pemerintah Daerah dalam meningkatkan kualitas pembangunan khususnya pada aspek
pembangunan ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan masyarakat.
“Angka Kemiskinan Banten tahun 2018 merupakan terendah ke-4
se-Indonesia. Kemudian daerah di Banten yaitu Kota Tangerang Selatan merupakan
daerah kabupaten dan kota dengan kemiskinan paling rendah se-Indonesia. Kalau
dilihat dari indeks kemiskinan ini, Banten sudah bukan lagi sebagai daerah
tertinggal,” ujar Agoes Subeno kepada wartawan.
Walaupun masih ada
daerah di Banten yaitu Kabupaten Lebak dan Kabupaten Pandeglang yang tingkat
kemiskinannya masih tinggi, kata Agoes, tetapi secara hitungan capaian nasional
Banten merupakan provinsi dengan kemiskinan terendah ke-4 se Indonesia.
Diketahui, berdasarkan data BPS Banten hingga Maret 2018,
jumlah penduduk miskin di Banten mencapai 661,36 ribu orang (5,24 persen),
berkurang sebanyak 38,47 ribu orang dibandingkan dengan kondisi september 2017
yang sebesar 699,83 ribu orang (5,59 persen).
Selama periode September 2017 - Maret 2018, jumlah penduduk
miskin Banten di daerah perkotaan turun sebanyak 21,87 ribu orang (dari 415,67
ribu orang menjadi 393,80 ribu orang), sementara di daerah perdesaan turun
sebanyak 16,61 ribu orang (dari 284,16 ribu orang menjadi 267,55 ribu orang).
Menjawab pertanyaan wartawan soal angka pengangguran yang
naik, dijelaskan Agoes, bisa saja angka secara statistik naik karena status pekerjaan
yang tidak bekerja di satu lembaga atau institusi, tapi trendnya jaman sekarang
orang dapat meningkatkan taraf hidup dan perekonomiannya dengan cara online. Berdagang
online, ojek online, dan pekerjaan yang berkaitan dengan kemajuan teknologi
informasi saat ini yang sudah merata hampir di segala pelosok.
"Kemudahan mendapatkan informasi menjadikan orang
bergerak untuk meningkatkan perekonomian keluarganya," ucap Agoes.
Sementara itu, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)
Banten H. Abas mengatakan penurunan tersebut berkat kinerja Pemerintah Provinsi
Banten semakin bagus terbukti bekerja secara maksimal. “Saya berharap tahun
berikutnya akan terus menurun. Saya yakin dengan Pak Wahidin sebagai Gubernur,”
tutur Abas, anggota Fraksi Demokrat. (*/pur)
0 Comments