Dalam latihan digambarkan penumpang perlu dievakuasi demi keselamatannya. (Foto: Istimewa) |
Awaludin kepa
da wartawan di Bandara Soekarno Hatta, Kamis (22/11/2018) menjelaskan latihan merupakan upaya untuk mengukur kesiapan dokumen Airport Emergency Plan (AEP) dan Airport Security Program (ASP) serta memperlancar fungsi instruksi, komunikasi, dan koordinasi. Setiap dua tahun sekali, setiap bandara yang dikelola PT Angkasa Pura II (Persero) melaksanakan Penanggulangan Keadaan Darurat (PKD).
da wartawan di Bandara Soekarno Hatta, Kamis (22/11/2018) menjelaskan latihan merupakan upaya untuk mengukur kesiapan dokumen Airport Emergency Plan (AEP) dan Airport Security Program (ASP) serta memperlancar fungsi instruksi, komunikasi, dan koordinasi. Setiap dua tahun sekali, setiap bandara yang dikelola PT Angkasa Pura II (Persero) melaksanakan Penanggulangan Keadaan Darurat (PKD).
Latihan PKD dengan sandi latihan Rajawali 12 ini, kata Awaludin, merupakan simulasi yang ke-12 diadakan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
“Harapannya masing-masing personel di Bandara Internasional Soekarno-Hatta dapat memanfaatkan kegiatan ini untuk menguji koordinasi, komunikasi, komando guna dilakukan evaluasi, melatih, melancarkan sekaligus memantapkan kemampuan sesuai dengan bidang tugas masing-masing dalam menanggulangi keadaan darurat,” jelas Awaluddin.
Pada latihan ini, kata Awaludin, melibatkan kurang lebih sedikitnya 800 personel yang terdiri atas Airport Emergency Committee dan Airport Security Committee dari PT Angkasa Pura II (Persero), Otoritas Bandara, AirNav, KNKT, TNI, Polres Bandara, Basarnas, CIQ, DVI Polda Metro Jaya, Dinas Perhubungan, pihak Airlines, Ground Handling, Kantor Kesehatan Pelabuhan, Pemadam Kebakaran Kota Tangerang, Pemadam Kebakaran Kabupaten Tangerang serta beberapa rumah sakit dan puskesmas yang ada di sekitar Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Guna menjamin keselamatan penerbangan, imbuh Awaludin, keamanan dan kenyamanan moda transportasi udara serta untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk dari kecelakaan penerbangan, diperlukan latihan terpadu yang melibatkan seluruh instansi terkait untuk menguji sistem dan prosedur standar masing-masing institusi yang terlibat.
Selain penanganan pada saat kejadian, kata Awaludin, dalam PKD tahun ini juga terdapat skenario penanganan pasca kejadian, yakni penanganan terhadap keluarga korban melalui simulasi greeters and meters. Bahkan PT Angkasa Pura II (Persero) juga melakukan latihan penanganan terhadap media (media handling) saat kondisi darurat.
“Seperti tindakan khusus yang dapat dikomunikasikan oleh maskapai, termasuk mengaktifkan pusat panggilan darurat serta membuka pusat informasi untuk keluarga korban,” ungkap Awaludin.
Sementara itu, Warsidi, salah seorang penumpang pesawat di Bandara Soekarno Hatta mengaku senang mendapat informasi sedangkan dilakukan PKD. "Yah, baguslah ada latihan dan semogace saat keadaan darurat cepat ditanggulangi," ucap Warsidi, yang akan terbang ke Surabaya, Jawa Timur. (*/pur)
0 Comments