![]() |
Jalan mulus di Terminal 1 Bandara Soekarno-Hatta berbanding terbalik dengan jalan menuju Perimeter Selatan, berlobang dan kumuh. (Foto: Syafril Elain/TangerangNet.Com) |
“Saya heran yah sama pengelola Bandara, jalan menuju
Perimeter Selatan sangat tidak memadai,” ujar Ujang, warga Pasar Kemis,
Kabupaten Tangerang, Selasa (31/7/2018).
Ujang yang akan berangkat ke Tanjung Pinang, Provinsi Bangka
Belitung, itu menceritakan ketika melintas dari Jalan Perimeter Selatan yang
masih ditutup itu lalu memutar ke Jalan Halim Perdana Kusuman, Kecamatan Benda.
“Saya bingung jalan tersebut kondisi jelek, banyak berlobang yang besar. Ini
mau kan ke Bandara kelas internasional yang selalu dibanggakan,” tutur Ujang
gemas.
Kegemasan Ujang semakin bertambah ketika rambu lalu lintas
penunjuk arah ke Bandara pun tidak ditemukannya. “Saya baru pertama lewat di
sini dan petunjuk ke arah Jalan Perimeter pun tidak ada,” ucap Ujang sambil
menggelengkan kepalanya.
Sementara itu, Wahyudi, warga Ciledug, Kota Tangerang, yang
akan berangkat ke Surabaya, Jawa Timur, pun mengalami hal sama. “Ini Pemerintah
Kota Tangerang bagaimana ya? Jalan di tengah kota dan menuju bandara buruk
seperti ini dibiarkan,” ujar Wahyudi.
Menurut Wahyudi, selayaknya Pemerintah Kota Tangerang
memperhatikan masalah lalu lintas menuju Bandara Soekarno Hatta karena ini sebagai
tempat berputar ekonomi rakyat dan Kota Tangerang. ”Bila tidak sanggup membiayai
pembangunan jalan tersebut, kan bisa bekerjasama dengan pengelola bandara PT
Angkasa Pura II agar calon penumpang pesawat tidak terhambat berpergian,” tukas
Wahyudi menyarankan.
Hal senada disampaikan pula oleh Ny. Karolina, warga
Serpong, Kota Tangsel. “Iyah kenapa ya? Jalan menuju bandara berantakan seperti
ini? Kapan underpass Jalan Perimeter Selatan dibuka kembali. Apa selamanya
ditutup terus,” ucap Ny. Karolin keheranan.
Berdasar catatan TangerangNet.Com, sejak peristiwa rubuhnya
underpass Jalan Perimeter Selatan yang menelan korban satu orang nyawa melayang,
pada 5 Februari 2018 belum dibuka kembali. Underpass tersebut terkena longsoran
tanah akibat hujan, meski baru diresmikan awal 2018. Korban yang meninggal
dunia akibat terkena rubuhan underpass yakni Dianti Dyah Ayu Cahyani Putri, 24.
(ril)
0 Comments