Akbar Tanjung dan Gubernur Banten H. Wahidin Halim: merasakan ada persaudaraan di KAHMI. (Foto: Istimewa) |
NET - Gubernur Banten H. Wahidin Halim
mengajak pengurus Majelis Wilayah Keluarga Alumni HMI (MW KAHMI) Banten, untuk
bersama-sama membangun Provinsi Banten. Ajakan tersebut disampaikan Gubernur
pada kegiatan Halal Bihalal MW KAHMI Banten di Pendopo Gubernur, Kawasan
Pemerintahan Pusat Provinsi Banten (KP-3B) Curug, Kota Serang, Rabu (4/7/2018).
Hadir dalam kesempatan tersebut,
Ketua Majelis Penasehat Majelis Nasional KAHMI Dr. Ir. H. Akbar Tanjung dan
seluruh pengurus serta anggota KAHMI Banten.
Gubernur mengucapkan terima kasih
atas dukungan seluruh anggota KAHMI Banten selama ini. Dari masa pencalonan
hingga saat ini sedang menjalani masa bakti sebagai Gubernur, yang sudah lebih
dari satu tahun.
Gubernur merasakan dalam lingkungan
KAHMI Banten, ada sebuah pertemanan yang melebihi persaudaraan. “Di sini, saya
mengenal berteman lebih dari bersaudara,” ujar Gubernur.
Gubernur merasa bangga serta
bersyukur karena menjadi bagian dari KAHMI Banten. Wahidin menilai menjadi
gubernur merupakan tantang yang luar biasa, dan perlu dukungan, kritik, serta
saran khususnya dari keluarga KAHMI Banten untuk terus sukseskan pembangunan di
Provinsi Banten.
Wahidin Halim yang diakrab disapa
WH itu mengatakan Provinsi Banten masih dianggap sebagai salah satu Provinsi
tertinggal yang ada di Indonesia. Selain
itu, masih ada labeling atas Provinsi yang memiliki tingkat korupsi yang
tinggi, maupun mentalitas birokrasi yang perlu ditingkatkan, merupakan
pekerjaan rumah yang saat ini menjadi fokus utama.
Gubernur menyampaikan reformasi
birokrasi adalah prioritas utama dari pemerintahan Banten saat ini. Menjadi
fokus utama dari segala program yang ada. Memberikan tunjangan-tunjangan yang
tepat sesuai dengan peruntukannya serta menindak keras untuk segala pelanggaran
yang terjadi di dalam pemerintahan itu sendiri untuk memberikan efek jera pada
oknum terkait.
“Tentu itu semua adalah segala
bentuk bagian dari reformasi birokrasi ntuk Banten lebih baik lagi,” tandasnya.
Oleh karena itu, Gubernur
merencanakan untuk membentuk Satgas pemerintahan untuk memonitor segala
kegiatan yang ada dalam pemerintahan. “Banten memerlukan 102 Auditor untuk
membentuk Satgas, kita kemarin hanya punya 4. Dan saya mendapatkan 20 lagi
auditor untuk membentuk Satgas. Diharapkan ke depannya lebih baik lagi,” ujar
Gubernur.
Gubernur juga mengatakan fokus
pembangunan saat ini adalah bagaimana masyarakat dapat terjamin kesehatannya.
“Saya ingin semua biaya kesehatan masyarakat Banten itu dijamin pemerintah
daerah,” katanya.
Gubernur menegaskan anggaran
sekitar Rp 600 miliar pun untuk biaya kesehatan, yang menjadi dasar bisa
dipenuhi oleh kas anggaran daerah. “Tapi, secara peraturan memang harus melalui
BPJS. Itu yang menjadi hambatan. Tidak bisa langsung,” ujar WH.
Gubernur menyampaikan permintaan
maaf atas belum maksimalnya pelayanan PPDB. Ke depannya, Gubernur berjanji akan
lebih meningkatkan pelayanan tersebut.
Ketua Majelis Penasehat Majelis
Nasional KAHMI Dr. Ir. H. Akbar Tanjung dalam kesempatan ini menyampaikan
kepada seluruh anggota KAHMI Banten untuk kembali mengingat bagimana HMI
dibentuk.
“Tidak lepas dari tujuan pendiri
HMI sendiri untuk membangun bangsa Indonesia, mensejahterakan masyarakat, serta
menjunjung tinggi Pancasila,” ujar Akbar.
Akbar Tanjung menambahkan seluruh
anggota untuk menjunjung tinggi tali persaudaraan, selalu mendukung serta
mengingatkan satu sama lain. (*/ril)
0 Comments