Gubernur Banten H. Wahidin Halim bercengkrama dengan ASN saat halal bi halal hari pertama masuk kerja seusai Lebaran Idul Ftiri 1439 H. (Foto: Istimewa) |
NET - Gubernur
Banten Wahidin Halim datang ke Command Center yang ada di Dinas Komunikasi dan
Informatika (Kominfo) Banten, di Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten
(KP-3B), Curug, Kota Serang, Kamis (21/6/2018). Gubernur telihat marah karena menerima
banyak keluhan dari masyarakat soal penerimaan peserta didik baru (PPDB) secara
online yang seharusnya dimulai Kamis (21/6/2018).
Kemarahan Gubernur
Banten terpicu karena saat rapat soal PPDB, aparatur sipil negara (ASN) yang
menangani soal itu selalu melaporkan sistem pendaftaran online itu sudah siap.
Ternyata, sejak pukul 00.00 WIB, Kamis, sistem itu selalu down dan tidak dapat
diakses oleh para calon peserta didik yang akan mendaftar ke Sekolah Menangah
Atas Negeri (SMAN) dan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN). Hingga pukul
13:53 WIB, PPDB online milik Banten belum dapat diakses.
Saat menerima
telepon dari warga Banten yang mengeluhkan PPDB online, Gubernur Banten datang
ke Command Center di Dinas Kominfo Banten. Di tempat ini, Gubernur mendapatkan
penjelasan yang kurang memuaskan. Alasannya, antrean atau pengakses PPDB online
membludak hingga sistem eror.
“Saya tidak paham
teknis. Saya pahami bagaimana warga dapat daftar masuk sekolah negeri,” ujar Wahidin
Halim, memotong penjelasan dari konsultan IT yang dipekerjakan untuk PPDB. Nada
suara Wahidin agak meninggi, di luar kebiasaannya dalam berbicara dengan
pegawai.
Gubenur mengungkit
pernyataan kesiapan dari pihak-pihak yang terlibat PPDB. “Semalam saat saya
kumpulkan dan saya tanya kesiapan nya semua laporan menyatakan sudah siap. Tapi
kenapa harus ada kendala lagi,” ungkap Gubernur dengan nada suara tinggi.
Gubernur dan Wakil
Gubernur Banten “nongkrong” dan menyaksikan secara langsung proses PPDB di
pusat kendali IT PPDB di Dinas Kominfo Banten. “Makanya segera laporkan jika
terjadi kendala teknis atau masalah apapun di lapangan sama Gubernur. Jangan
diam saja,” tutur Gubernur.
Gubernur terus
memantau kegiatan PPDB dan selalu minta laporan hingga sore. “Alhamdulillah,
sekarang sudah 30.000 siswa yang mendaftar,” ungkap Gubernur sumringah.
Kepala Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Banten Engkos Kosasih tidak mau
memberikan keterangan soal tidak bisa diaksesnya PPDB online. Namun Sekretaris
PPDB Banten Teddy Rukmana membenarkan sistem online mengalami down akibat
membludaknya pendaftaran.
“Dindikbud
menyiapkan Aplikasi, petunjuk teknis, data-data pelatihan Admin Sekolah,
pelatihan Help Desk, Penguatan Infrastruktur, termasuk servernya punya
Dindikbud yang disimpan di Kominfo. Kalau soal, bandwith, akses jaringan
internet dan infrastruktur lainnya itu menjadi kewenangan Kominfo Banten,”
ungkap Teddy Rukmana, Sekretaris PPDB Banten. (*/
MB/ril)
0 Comments