Gubernur Banten H.Wahidin Halim: bebas buta aksara Alquran. (Foto: Istimewa) |
NET - Gubernur H.
Wahidin Halim membuka secara resmi pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ)
ke-15 Provinsi Banten di Lapangan Masjid Raya Al Bantani, Kawasan Pusat
Pemerintah Provinsi Banten (KP-3B), Jalan Syech Nawawi Albantani, Curug, Kota Serang,
Senin (16/4/2018) malam.
Pembukaan ditandai dengan pemukulan bedug bersama Wakil
Gubernur H. Andika Hazrumy, Sekretaris Daerah (Sekda) Banten Ranta Soeharta,
Kapolda Banten Brigjend Polisi Listyo Sigit Prabowo, Ketua Umum Lembaga
Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Nasional Dr. H. Muhammadiyah Amin, Ketua
LPTQ Banten Prof. Dr. Sholeh Hidayat dan perwakilan DPRD Banten.
Gubernur saat menyampaikan sambutan menceritakan masa
kecilnya dahulu saat berumur 7 tahun. Dia diajak orang tuanya ke MTQ Nasional
di Stadion Bung Karno, Jakarta. Kala itu, dalam keadaan lapar dengan menumpang
truk, dirinya mendengar indahnya lantunan ayat suci Al Qur'an yang
dikumandangkan peserta MTQ.
"Saat itu, saya sangat menghayati Al Qur'an sarat
dengan makna. Tanpa disadari dari sore sampai pagi hingga tidur menyatukan hati
dan pikiran, terdengar lantunan merdunya suara Qori dan Qoriah yang sangat saya
kagumi," ucap Gubernur.
Sayangnya, ungkap Gubernur, saat ini MTQ cenderung hanya
kegiatan seremonial belaka tanpa makna. Hal ini bisa terjadi degradasi dengan
banyaknya tontonan televisi yang kurang bermanfaat.
"Ini menjadi renungan, apakah ada yang salah dari diri
kita, ketika nilai-nilai yang terkandung dalam Al Quran tidak lagi jadi
pedoman. Padahal dalam Al Qur'an jelas terdapat kalimat Iqro yang artinya
bacalah. Apakah ini fenomena alam, fenomena sosial antar sesama manusia maupun
hubungan kita sebagai manusia dengan Allah," terang Gubernur WH, sapaan
akrab Wahidin Halim.
Terlebih lagi, mantan Walikota Tangerang dua periode ini
menilai saat ini terjadi degradasi moral. Yakni terjadi kebencian, rasa iri dan
dengki, maraknya berita hoax, berita buruk yang mengupas aib seseorang, bahkan
menghina presiden yang seharusnya dihormati.
"Sadarkah kita hari ini dan kemarin yang seharusnya Al
Qur'an menjadi panduan dan pedoman hidup. Maka melalui MTQ ini, saya mengajak
semuanya mari bangun dan bangkitkan hubungan persaudaraan kita, hubungan antar
bangsa," tutur WH.
Pria kelahiran 14 Agustus 1954 ini juga turut memaparkan
progres pembangunan Provinsi Banten bersama Wakil Gubernur Andika Hazrumy.
Menurutnya, hampir setahun ini pihaknya berupaya merubah paradigma budaya kerja
dan mindset perubahan untuk kemajuan Banten.
"Tapi perubahan itu perlu waktu. Komitmen saya tetap
mewujudkan pendidikan gratis dan kesehatan gratis walaupun masih terhadang.
Yang penting hakikat tujuannya demi perubahan Banten, membangun masyarakat
Akhlakul Karimah bersendikan Al Qur'an. Masyarakat juga bisa saling menghargai,
toleransi dan saling menghormati," jelas WH.
Gubernur berharap MTQ ke-15 ini tidak hanya sekadar
seremonial tapi bisa membebaskan rakyat Banten dari buta aksara Al Qur'an.
"Saya ingin juga peserta tetap semangat dan jaga
sportifitas. Begitupun Dewan Hakim yang dikukuhkan agar hasil penilaian
betul-betul adil," ucap WH.
Kepada seluruh rakyat Banten, WH meminta untuk tetap memohon
kepada Allah SWT. Mudah-mudahan azab tidak muncul di Banten, walaupun belum
lama ini ucap WH, ramai berita yang mengganggu kenyamanan.
"Tapi kita yakin takdir datang dari Allah, perbanyak
doa dan semoga Banten sebagai negeri yang Baldatun Toyyibatun Warabbun
Ghafur," tutup dia. (*/ril)
0 Comments