![]() |
Peserta Duta Damai Dunia Maya saat dikukuhkan Kepala BNPT Suhardi Alkius: menyebarkan konten perdamaian. (Foto: Man Handoyo/tangerang/net.com) |
NET – Guna menanggulangi
pengaruh terorisme di Indonesia, khususnya
Provinsi Banten, Badan Nasional Penanggulang Terorisme (BNPT) merekrut atau
mengukuhkan 60 orang generasi muda agar selalu menyebarkan konten- konten
perdamaian melalui dunia maya.
"Kami rekrut anak-anak muda
ini, karena pada usia seperti mereka (pelajar SMA-mahasiswa) sangat mudah disusupi oleh terorisme,"
ujar Kepala BNPT Suhardi Alius, di Tangerang, Banten, Rabu (25/4/2018).
Pesan perdamaian yang mereka
sebar melalui dunia maya akan lebih
meresap terhadap generasi muda lainnya. Mengingat pesan-pesan yang
digunakan adalah bahasa generasi jaman now atau
milenia.
Adapun perekrutan atau pengukuhan
Duta Perdamaian di Indonesia, kata
Suhardi, sudah dilakukan di 11 daerah lainnya, termasuk di Provinsi Banten.
"'Sejauh ini sudah terbentuk 53 kelompok duta damai dunia maya yang
tersebar di 11 provinsi di Indonesia, dengan
jumlah 660 orang,"' tutur Alius.
Rician sebelas provinsi itu
adalah, Sumatera Utara, Sulawesi
Selatan, DKI Jakarta, Daerah Istimewa (DI) Yogyakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah,
Jawa Timur, Sumatera Barat, Kalimantan Selatan, Nusa Tenggara Barat dan Banten.
"Dalam waktu dekat ini, kami juga akan mengukuhkan duta perdamaian dunia
maya di provinsi lainnya. Karena lebih baik
mencegah masuknya jiwa radikal
daripada mengobati," ungkap Suhardi.
Sementara itu, Kasubdit Kontra
Propaganda BNPT Kolonel Pas Sujatmiko mengatakan setelah empat hari menjalani
pelatihan, ke-60 duta damai dunia maya
Provinsi Banten membuat lima website damai. Kelima website damai itu, akan
digabungkan dengan Pusat Media Damai (PMD) Badan Nasional Penanggulangan
Terorisme (BNPT) dalam menyuarakan perdamaian atau mencegah masuknya terorisme di dunia maya.
Seperti website, www.culasatu.dutadamai.id, www.surosuan.dutadamai.id, www.ruangriung.dutadamai.id,
www.benteng.dutadamai.id, www.jawara.dutadamai.id. "Nama website ini
diambil dari kearifan lokal khas Banten. Tujuannya agar mudah dihafal,"
kata Sujatmiko.
Sujatmoko pun berharap setelah
resmi menjadi duta damai dunia maya, ke-60 anak muda Banten akan menghasilkan
produk-produk konkret dalam pencegahan terorisme, baik di dunia maya dan dunia
nyata.
“Mereka, secara otomatis
tergabung dengan ratusan duta damai dunia maya yang telah ada sebelumnya,” ucap
Sujatmoko. (man)
0 Comments