Berita Terkini

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Potensi Besar Banten, Siswa SD Borong Kompetisi Robotik Internasional

Tim Ulaya saat menampilkan robotik di depan tim juri Kemenrsitekdikti.
(Foto: Istimewa)  
PROVINSI  Banten patut berbangga, pasalnya nama Provinsi Banten kembali harum di kancah nasional. Kali ini putra-putri Banten kembali menorehkan prestasi dalam dunia pendidikan khususnya dibidang sains. 

Setelah rombongan tim Sekolah Dasar (SD) YPWKS I berhasil memborong piala juara I dan III Kompetisi Robotik 2017 yang digelar oleh Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PP IPTEK), Kementrian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti).

Robotik memang bukan merupakan hal baru di Indonesia, namun perpaduan berbagai mata pelajaran mulai dari matematika, IT hingga elektronik tersebut membuatnya terlihat lebih eksklusif, karena membutuhkan ilmu pengetahuan khusus yang memadukan ilmu sains dan teknologi robot. Tidak heran apabila masih jarang kompetisi dalam bidang robotik, kalaupun ada rata-rata diikuti oleh pelajar SMA hingga mahasiswa dari perguruan tinggi ternama.

Namun, anggapan tersebut dapat dipatahkan oleh rombongan Ulaya dan kawan-kawannya asal SD YPWKS I Cilegon yang telah berhasil merebut juara I Kompetisi Robotik 2017 yang digelar PP IPTEK pada 11 November 2017  di Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Keberhasilan Ulaya tersebut disambut bangga Kepala Sekolah SD YPWKS I Cilegon, Nana Supriyatna yang tidak henti-hentinya merasa bangga atas hasil dari pelatihan para siswa yang masih duduk di kelas I SD tersebut.

"Menjadi hal yang luar biasa, karena mereka masih duduk di kelas 1, yang artinya ini merupakan potensi luar biasa untuk ke depannya, karena mereka masih memiliki banyak waktu untuk terus mengasah kemampuannya," ujar Kepala Sekolah YPWKS I Cilegon kepada wartawan, Minggu (19/11/2017).

Nana mengungkapkan bahwa ini bukan kali pertama pihaknya meraih juara dalam ajang serupa. Sebelumnya,  pada 2015 lalu rombongan SD tersebut pun pernah menjuarai kompetisi robotik tingkat nasional yang digelar di Johor, Malaysia. Kemudian pada tim Ulaya yang masih duduk di kelas 1 tersebut beberapa waktu lalu juga pernah menyabet juara II kompetisi robotik tingkat nasional yang digelar di Bumi Serpong Damai (BSD), Kota Tangerang Selatan, pada Oktober lalu.

Pada kompetisi bergengsi yang digelar oleh PP IPTEK Kemenristekdikti tersebut, SD YPWKS I berhasil merebut juara I kategori Robo Wars Pra Junior yang diikuti oleh Ulaya dan Fadhlan. Kemudian pada Kategori Robo Soccer Junior berhasil merebut juara III yang dipiloti oleh Ahmad Yusuf, Agas, dan Raifal, dan terakhir pada kategori Robo Soccer pra junior dengan juara III yang dibentengi oleh Fadhlan, Ehsan, dan Raihan.

Atas prolehan prestasi yang diraih oleh Ulaya dan kawan-kawan, Nana mengatakan para siswa tersebut mendapat undangan untuk dapat mengikuti kompetisi di ajang yang lebih bergengsi yaitu pada tingkat internasional yang rencananya akan digelar di Singapore dan Hongkong dalam waktu dekat. Namun rencana tersebut terancam gagal lantaran pihak sekolah tidak memiliki biaya akomodasi selama kompetisi berlangsung. Oleh karenanya dirinya berharap mendapat perhatian dari pihak yayasan ataupun Pemerintah.

"Tentu, kami berharap dapat mengikuti kompetisi tersebut. Oleh karena itu, kami berharap mendapatkan perhatian," pungkasnya.

Sementara itu, orangtua wiswa, Nuyanti mengungkapkan  keberhasilan para siswa tersebut merupakan hasil dari kerjasama antara pihak sekolah dengan orangtua yang terus medorong anak untuk mau mengasah potensi yang dimilikinya. Robotik yang masuk dalam program ekstra-kulikuler seolah tersebut memang memerlukan pengetahuan yang lebih, namun karena pendekatanya lebih pada bermain tidak membuat siswa jenuh.

"Jadi, mereka seperti bermain, tanpa sadar itu menambah pengetahuan baru buat mereka. Biasanya  anak-anak kan hanya ingin membeli robot yang sudah jadi. Tapi dengan ini diajarkan bagaimana mulai dari merakit hingga membuat agar robot itu bisa berjalan," ujar Nuryanti

Atas prestasi dan segala potensi yang ada tersebut, Nuryanti berharap pihak yayasan dapat memberikan perhatian lebih terhadap ekstra-kulikuler robotik yang telah mengharumkan nama Provinsi Banten tersebut. Terlebih, berharap Pemerintah dalam hal ini Pemerintah Kota Cilegon dan Pemprov Banten dapat memberikan perhatian khususnya untuk ekstrakulikuler robotik. Selama ini, robotik tidak terlalu mendapat perhatian seperti ekstra-kulikuler mainstream lainnya. Padahal terbukti Banten memiliki potensi untuk mengasah kemampuan tersebut.

"Kami harap perhatian lebih. Karena, saya lihat robotik ini tidak terlalu dilirik di Banten. Padahal potensinya sudah jelas ada," pungkasnya. (Adv-2)

Post a Comment

0 Comments