Gubernur Banten H. Wahidin Halim saat meninjau SD di Kabupaten Serang, yang kondisinya dalam keadaan rusak parah dan bila hujan belajar bubar. (Foto: Dokumentasi Tangerangnet.com) |
GUBERNUR BANTEN Wahidin Halim menginginkan seluruh fasilitas
pendidikan di Banten lebih baik dibandingkan sekarang. WH ingin sarana dan
prasarana seluruh sekolah di Banten harus baru, layak, dan bersih.
“Kita bumi
hanguskan sekolah kotor dan tidak layak tersebut,” kata Wahidin dalam Rapat
Paripurna Penyampaian Nota Gubernur tentang Rancangan APBD Banten 2018 di
Gedung DPRD Banten, baru-baru ini.
Wahidin
mengatakan untuk mengurus dunia pendidikan, Pemerintah Provinsi Banten akan all
out. Selain sudah komitmen menanggung biaya sekolah gratis untuk tingkat SMA
dan SMK, pihaknya juga akan memfokuskan pada pembangunan infrastruktur
penunjang pendidikan.
“Kita benahi
segala yang mendukung untuk perbaikan pendidikan, termasuk membangun sumber
daya manusia (SDM) guru, supaya proses belajar mengajar (KBM) bisa maksimal
diserap siswa,” tuturnya.
Wahidin pun
mengungkapkan urusan pendidikan secara nasional mengalami perubahan peraturan
sejak diberlakukan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
yaitu terkait pengelolaan tingkat SMA/SMK yang semula dikelola pemerintah
kabupaten dan pemerintah kota, kini menjadi kewenangan pemerintah provinsi.
“Maka setelah dialihkan
ke Pemrov, kita gratiskan itu SMA/SMK. Malu kita sama kota/kabupaten yang sudah
menggratiskan lebih dahulu, kasihan yang sekolah di SMA/SMK tapi masih bayar.
Tahun 2018, kita gratiskan semua. Itu bentuk atensi kita, bentuk perhatian kita
kepada rakyat,” ucapnya.
Dikatakan Wahidin,
untuk pembangunan dunia pendidikan perlu anggaran yang cukup besar. Ia pun
mewanti-wanti birokrat tidak boleh memotong uang rakyat, karena dari tindakan
itu berpotensi menghambat pembangunan.
“Jadi semuanya,
dari saya dan Pak Wakil Gubernur (Andika Hazrumy-red) udah komitmen. Tapi
tentunya dari pegawai pun harus punya niat sama untuk memacu pendidikan di Banten
lebih maju,” pinta Wahidin.
Membangun unit sekolah
baru dan ruang kelas baru
Sementara itu,
Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Provinsi Banten Ardius
Prihantono mengatakan pada tahun 2018, anggaran untuk pendidikan ada
peningkatan hingga 100 persen.
Anggaran besar
itu, kata dia, untuk meningkatkan pengembangan pembangunan dunia pendidikan
Banten. Sebesar Rp1 triliun untuk belanja
langsung. Dana tersebut akan dialokasikan untuk penambahan dana alokasi khusus
(DAK) nonfisik untuk BOS SMK dan SMA serta pengadaan tanah untuk 55 unit
sekolah baru (USB).
“Kita akan
mencari 22 bidang tanah untuk SMA dan 33 bidang tanah untuk SMK. Jadi, tahun
depan akan banyak proyek pengadaan tanah,” tuturnya.
Selanjutnya,
penyediaan ruang kelas baru (RKB) sebanyak 268 paket untuk SMA dan 403 paket
untuk SMK dan ada juga pengadaan meubelair sebanyak 55 paket USB dan 61 paket
untuk RKB.
“Pengembangan
dunia pendidikan memang tidak hanya behenti disitu saja. Kami juga bakal
menggelontorkan bantuan operasional sekolah (BOSDA) untuk 790 528 siswa SMA,
dan 112.512 untuk siswa SMK. BOSDA ini solusi pendidikan gratis,” tandas Sekdis
Dindikbud. (Adv)
0 Comments