![]() |
Pandu Yunianto (tengah) saat memberi penjelasan kepada wartawan. (Foto: Dade Fachri, Tangerangnet.com) |
NET - Lembaga
Kesehatan Dunia (WHO) mencatat lebih
dari 186.000 anak di seluruh dunia setiap tahun meninggal karena kecelakaan
lalu lintas. Dengan kata lain, anak-anak merupakan salah satu kelompok yang
rentan terhadap ancaman kecelakan lalu lintas.
Hal itulah yang jadi
latar belakang terselenggaranya Pekan Nasional Keselamatan Jalan Tahun 2017
oleh Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat
dengan tema "Sayangi Nyawa Kurangi Kecepatan".
“Fokus pada
manajemen kecepatan dan mendorong masyarakat untuk peduli mengurangi kecepatan
saat berkendara," ujar Pelaksana tugas (Plt) Direktur Pembinaan
Keselamatan Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Pandu
Yunianto, Minggu (22/10/2017), saat acara Pekan Nasional Keselamatan Jalan Tahun
2017 di Istana Anak-Anak Taman Mini lndonesia Indah (TMII), Jakarta Timur.
Adapun rangkaian
acara yang rencananya kampanye ini diharapkan dapat menjadi promosi sekaligus
media pendidikan keselamatan berlalu lintas sehingga dapat meningkatkan
kesedaran dan budaya keselamatan jalan pada anak-anak, antara lain yaitu pawai
keselamatan anak Sekolah Dasar (SD), penampilan dari perhubungan cilik,
marching band Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD), serta lomba melukis
anak.
"Sangat
penting memberikan edukasi kepada anak-anak sejak usia dini tentang pentingnya
keselamatan berlalu lintas. Pendidikan keselamatan dan sosialisasi harus
dilakukan secara terus menerus untuk mengubah persepsi dan pandangan masyarakat
pentingnya berperilaku selamat di jalan," tutur Pandu.
Menanggapi hal
tersebut, sudah selayaknya semua pemangku kepentingan menunjukkan kepedulian terhadap permasalahan
keselamatan lalu lintas jalan di Indonesia. Penanaman nilai-nilai keselamatan
jalan harus dimulai sejak usia dini untuk menumbuhkan semangat disiplin berlalu
lintas sehingga nilai-nilai tersebut dapat menjadi bagian kehidupan.
"Data
Kepolisian mengenai kecelakaan pada 2016
jumlah kecelakaan sebanyak 108.374
kejadian dengan korban meninggal dunia 25.859 jiwa. Jika dihitung dalam satu
hari rata-rata sekitar 70-71 jiwa atau 2-3 orang tiap jamnya meninggal dunia
akibat kecelakaan lalu lintas, serta jumlah korban tertinggi kejadian
kecelakaan berdasarkan pendidikan adalah Pelajar SMA sebanyak 45.321,"
ungkap Pandu.
Kejadian dan
dilihat berdasarkan usia pelaku kecelakaan lalu lintas kebanyakan usia 16-24 tahun yakni 24.917 kejadian. Data lainnya, jumlah kecelakaan lalu lintas
berdasarkan faktor mengemudi yang disebabkan karena melampaui batas kecepatan
sebesar 7.369 kejadian. (dade)
0 Comments