![]() |
Suasana kerusuhan di kantor Kemendagri Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta. (Foto: Dade, Tangerangnet.com) |
NET – Menteri Dalam
Negeri Tjahjo Kumolo menegaskan tidak dapat mengubah keputusan yang telah
menjadi kekuatan hukum tetap menyangkut hasil Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada)
Tolikara, Papua.
"Keputusan Pilkada
bukan ada di Kemendagri dan Kemendagri tidak berwenang mengubah keputusan atau
surat keputusan pemenang Pilkada. Keputusan final mengikat pada MK (Mahkamah Konstitusi-red),
dan sudah ada keputusan MK," ujar Tjahjo Kumolo kepada wartawan Rabu (11/10/2017)
malam.
Penyerangan
kantor Kemendagri di Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, terjadi sekitar
pukul 15.00 WIB, Rabu (11/10/2017). Massa melakukan pelemparan batu dan merusak
sejumlah properti milik Kemendagri.
Salahsatu massa
pendukung calon Bupati Kabupaten Tolikara, Papua, berbuat onar di kantor Kementerian Dalam
Negeri (Kemendagri). Mereka merusak sejumlah fasilitas di kantor tersebut. Awalnya,
massa yang berjumlah sekitar 30 orang menggelar aksi unjuk rasa di Kantor
Kemendagri.
Massa pendukung
calon Bupati Kabupaten Tolikara, John Tabo-Barnabas Weya agar Mendagri
mengesahkan dan meminta langsung dipertemukan dengan Mendagri Tjahjo Kumolo. Padahal,
saat itu Tjahjo tidak berada di kantor. Sejumlah orang yang hendak diterima
oleh Dirjen kembali lagi kepada massa yang berada di luar gedung Kemendagri
sambil berteriak, kemudian memprovokasi massa merangsek ke dalam gedung.
"Massa
pendukung calon Bupati Kabupaten Tolikara, Papua masuk ke dalam area Kantor
Kemendagri, lalu mereka membawa batu dan melemparkannya secara asal-asalan. Namun
empat mobil, satu bus, rusak. Kaca beberapa gedung pecah, beberapa pot bunga
pecah. Satu kamera wartawan juga rusak karena kena batu," kata Dirjen Otonomi Daerah (Otda) Kemendagri,
Soni Sumarsono.
Akibat perbuatan
massa yang berbuat onar tersebut, seorang pegawai Kemendagri dibawa ke rumah
sakit karena terluka yang mengaku sebagai pendukung John-Barnabas tersebut.
Sempat mendapatkan perlawanan dari pegawai Kemendagri, sempat mengusir massa
aksi ke luar dari area Kemendagri antara pegawai.
"Aparat
kepolisian diketahui tidak berada di lokasi saat massa berbuat onar, setelah
kejadian mass ada yang diamankan oleh pihak kepolisian ada pula yang berpencar, dan kini suasana di kantor
Kemendagri sudah kondusif," tutur Soni.
Sementara itu,
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Nico Afinta mengatakan
pihak kepolisian mengamankan 15 orang terkait kericuhan di Kemendagri. Dari tempat
kejadian perkara (TKP) di Kantor Kemendagri terkait Pilkada Tolikara itu sedang
diperiksa secara intensif. Polisi yang berada di lapangan juga masih mencari
pelaku lainnya dan bagaimana masih diperiksa.
"Akibat
kericuhan tersebut sejumlah fasilitas dan kendaraan umum rusak masih mendata
apakah ada yang terluka dalam peristiwa tersebut. Apakah ada yang merusak
kantor, kaca pecah, dan beberapa komputer, setelah itu tim gabungan Polres Jakarta
Pusat dan Polda melakukan penyisiran," ucap Nico.(dade)
0 Comments