![]() |
Teguh Santosa menyerahkan cindera mata kepada Sekda Pangkal Pinang Ratmida Dawam: belajar dari sejarah. (Foto: Istimewa) |
NET - Provinsi Bangka Belitung dan Kota
Pangkalpinang memiliki peranan besar terhadap Republik Indonesia di masa-masa
awal kemerdekaan. Bung Karno dan Bung Hatta pernah menjalankan pemerintahan dan
memimpin perlawanan dari Bangka saat diasingkan Belanda pada periode 1948-1949.
Keduanya
ditangkap Belanda dan diasingkan ke Bangka antara Desember 1948 hingga Juli
1949. Presiden dan Wakil Presiden pertama itu dikembalikan ke Jogjakarta
setelah perjanjian Roem-Royen yang mengakui Jogjakarta sebagai bagian dari
Republik Indonesia ditandatangani di bulan Mei 1949.
Sumbangan besar
Bangka Belitung dan Pangkalpinang pada perjalanan sejarah bangsa diingatkan
Ketua Umum Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Teguh Santosa pada saat jamuan makan malam di rumah dinas
Walikota Pangkalpinang, Rabu (11/10/2017) yang dihadiri unsur pimpinan SMSI
dari seluruh Indonesia.
“Strategi
menghadapi Belanda dalam perjanjian Roem-Royen disusun Bung Karno dan Bung
Hatta dari pengasingan di Bangka. Sungguh tepat bila kini Kota Pangkalpinang
menggunakan tagline Pangkalpinang Pangkal Kemenangan,” ujar Teguh yang juga
Wakil Rektor Universitas Bung Karno (UBK) itu.
Teguh mendorong
perusahaan media siber yang tergabung dalam SMSI untuk memberikan perhatian
terhadap informasi bernilai historis seperti itu demi ikut memupuk kecintaan
pada bangsa dan negara Republik Indonesia.
Pernyataan Teguh
Santosa itu disambut tepuk tangan meriah peserta jamuan makan malam, tidak
terkecuali Sekretaris Daerah Pangkalpinang Ratmida Dawam yang dalam kesempatan
itu mewakili Walikota Muhammad Irwansyah.
Usai jamuan makan
malam, Teguh Santosa dan rombongan berkesempatan mengunjungi Taman Sari atau
Wilhemina Park yang berada di sebelah rumah dinas Walikota.
Di tengah taman
itu terdapat sebuah tugu yang dinamai Tugu Pergerakan Kemerdekaan untuk
mengenang perjuangan rakyat Indonesia, khususnya Bangka, dalam mempertahankan
kemerdekaan yang diproklamasikan pada 17 Agustus 1945. (*/ril)
0 Comments