Berita Terkini

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Jazuli: Isue Tidak Benar, Cenderung Sudutkan Seseorang

Iman Fauzi, Hilman (moderator), dan Jazuli Abdillah (nara sumber): 
membangun opini. (Foto: Istimewa)  
NET - Banyaknya berita hoax atau sampah yang tidak bisa dibuktikan kebenarannya menjadikan masyarakat mudah terprovokasi oleh isue-isue yang tidak benar, bahkan cenderung menyudutkan seseorang.  Mudahnya akses sosial media semakin memudahkan orang yang punya kepentingan tertentu  untuk menyebarkan berita hoax.

Hal itu dikatakan oleh Presidium Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Banten Jazuli Abdillah pada acara  Focus Group Discusion (FGD) dengan tema Opini Versus 3 Tahun Kinerja Pemerintah di Kota Serang, Kamis (26/10/2017).

Jazuli  dalam paparannya menyebutkan pada era modern seperti sekarang ini menjadikan media sebagai sarana untuk mempengaruhi orang lain. Pada konteks Pemerintahan saat ini pun media dijadikan sarana utama untuk memberikan informasi sekaligus membangun opini.

Namun, kata Jazuli, seharusnya media juga memberikan informasi yang seimbang antara yang sudah di kerjakan Pemerintah dan yang belum tercapai.

Menurut Jazuli, di semua lembaga survei dalam realesenya menyebutkan  tingkat kepuasan masyarakat terhadap Pemerintahan Jokowi -JK  (Jusuf Kalla-red) di atas 60 persen. Artinya, hampir sebagian besar masyarakat Indonesia puas terhadap kinerja yang dilakukan Jokowi hingga tahun ketiga ini.

Terkait dengan tata kelola pemerintahan, imbuh Jazuli, Pemerintah saat ini dirasa cukup memuaskan. Bahkan komunikasi dengan kepala daerah cenderung semakin lebih baik. Ini dibuktikan dengan beliau turun langsung ke daerah dan beberapa kali mengumpulkan kepala daerah se-Indonesia guna memberikan arahan agar menjauhi perilaku yang koruptif sekaligus mendengar aspirasi yang di butuhkan oleh daerah masing-masing.

Acep Hilmi, salah seorang  nara sumber yang juga mantan aktivis Universitas Ageng Tirtayasa (Untirta) Serang menyebutkan  opini yang terbentuk hari ini adalah hasil pertarungan lima tahun yang lalu ketika Presiden Jokowi masih menjadi Walikota Solo lalu menjadi Gubernur DKI Jakarta kemudian terpilih menjadi Presiden RI.

“Itu semua adalah produk dari opini yang dibentuk. Namun, kita juga tidak boleh menjustifikasi bahwa Pemerintahan Jokowi -JK belum berhasil,   ini bisa di lihat dari pembangunan infrastruktur di daerah yang semakin pesat,” tutur Acep.

Contohnya, kata Acep,  adalah pembangunan infrastruktur yang terjadi di Papua, bagaimana masyarakat Papua sudah bisa menikmati jalan beraspal di sana.

Ade Jahran, Komisioner Komisi Informasi Publik Provinsi Banten menyatakan  banyaknya berita hoax menimbulkan kegaduhan di masyarakat. Malasnya orang mengkonfirmasi berita yang didapat dengan sumbernya menjadikan timbulnya gesekan di masyarakat.

Acara dengan moderator  Hilman tersebut  diinisiasi oleh Pengurus Wilayah Gerakan Pemuda Islam Indonesia Provinis Banten ( PW GPII Banten) tersebut berjalan dinamis. “Rencananya, kegiatan serupa akan digelar kembali ,”  ujar Iman Fauzi, Ketua GPII Banten. (*/ril)


Post a Comment

0 Comments