 |
Dahnil Anzar Simanjuntak saat tampil pada diskusi. (Foto: Istimewa) |
NET - Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar
Simanjuntak mengatakan keberadaan Pansus Hak Angket terhadap Komisi Pemberantas
Korupsi (KPK) terus disoroti oleh berbagai kalangan. Terbentuknya Pansus Hak
Angket KPK ini merupakan upaya pelemahan terhadap lembaga anti-rasuah dan ada
persekongkolan di dalamnya.
"Pansus angket adalah upaya sistematik terhadap pelemahan KPK yang
berasal dari dalam dan luar, serta persekongkolan dari banyak kelompok. Dugaan
persekongkolan tersebut diketahuinya dari sebuah ulasan di majalah bahwa ada
persekongkolan antara Pansus KPK dan Kepolisian," ungkap Dahnil, Kamis
(28/9/2017), saat acara Diskusi Berseri Madrasah Anti Korupsi (MAK) Seri
XXII "Menakar Tuah Akhir Pansus Angket KPK", di Pusat Dakwah
Muhammadiyah, Jalan Menteng Raya No. 62 Jakarta Pusat.
Dari investigasi salah satu media nasional, kata Dhanil, ada posko-posko
yang difasilitasi pihak kepolisian terhadap hak angket KPK. Namun berangkat
dari investigasi tersebut, Dahnil mempertanyakan apakah betul pihak kepolisian
ikut serta dalam kegiatan pelemahan KPK.
“Saya ingin bertanya ke siapa pun, apakah betul selama ini ada dugaan bahwa
salah satu pihak yang melemahkan KPK adalah pihak kepolisian,” tutur Dahnil
dengan nada tanya.
Dahnil menyoroti konflik internal di KPK itu, menyarankan jika ada anggota
KPK sudah menyerah memberantas korupsi lebih baik mundur saja. “Saya sarankan
kalau sudah ada yang ,enyerah, sudah tidak sanggup berjuang dan bertarung
melawan korupsi, lebih baik mundur. Pasalnya, KPK adalah tempat bagi para
pejuang yang pantang menyerah," ujar Dahnil menegaskan. (dade)
0 Comments