Syafril Elain Rajo Basa: bukan rekomendasi. (Foto: Istimewa) |
Oleh Drs. Syafril
Elain Rajo Basa, SH
KOMUNIKASI
POLITIK para pemimpin partai politik jelang
Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Banten 2018 serentak semakin intensif. Hal
ini dilakukan untuk menemukan siapa akan berpasangan dengan siapa?
Sampai sekarang
ini, belum muncul bakal Walikota Tangerang kecuali Arief Rachadiono Wismansyah
yang kini menjadi Walikota Tangerang dan Sachrudin, juga Wakil Walikota
Tangerang. Hanya kedua orang ini
mendapat rekomendasi dari masing-masing partai poltik tempat mereka bernaung.
Arief adalah
kader Partai Demokrat dengan kedudukan sebagai Majelis Pertimbangan Partai
Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Kota Tangerang. Sedangkan Sachrudin sebagai Ketua Dewan Pimpnan Daerah (DPD) Partai Golkar
Kota Tangerang. Keduanya, sudah menyatakan akan maju sebagai bakal calon Walikota
Tangerang periode 2018 – 2023.
Dari sepuluh
partai politik yang memiliki kursi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)
Kota Tangerang, sejumlah di antaranya sudah mengarahkan dukungan kepada Airef
sebagaI bakal calon Walikota Tangerang seperti Partai Demokrat, Partai Hati
Nurani Rakyat (Hanura), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Nasional Demokrat
(Nasdem), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Sementara
Sachrudin belum terdengar dukungan dari partai politik yang ada, kecuali dari
Partai Golkar. Namun demikian, masih ada partai politk yang belum menentukan
sikap seperti Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Keadilan
Sejahtera (PKS), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Gerakan Indonesia
Raya (Gerindra). Meskipun begitu masing-masing partai politik sudah menyiapkan
kader sebagai wakil. Sebut saja PKS, menyiapkan Hilmi Fuad sebagai bakal calon
Wakil Walikota Tangerang, dan Suparmi yang kini menjadi Ketua DPRD Kota
Tangerang pun disiapkan PDIP.
Sebelumnya,
terbetik kabar Sachrudin akan berpasangan dengan Mohmmad Fadlin Akbar, kader
Partai Demokrat yang juga anak Gubernur Banten H. Wahidin Halim. Begitu juga,
Arief yang sempat diusulkan Partai Hanura berpasangan dengan Hudaya Latuconsina,
kini masih menjabat Kepala Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Banten. Namun, Hanura
belakangan ini berubah sikap dan lebih
mendukung kader sendiri untuk dipasangankan dengan Arief yakni Mohammad Rano
Alfath.
Rano Alfath yang
kini menjabat sebagai Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Banten, tercatat pula sebagai anggota DPRD Provinsi
Banten yang duduk di Badan Anggaran. Akankah Rano berpasangan dengan Areif nantinya,
belum ada kepastian.
Meskipun Arief
dikabarkan berdasar hasil survei pilihan
paling tinggi di antara bakal calon yang ada, tapi seperti masih galau untuk
menentukan siapa menjadi pendampingi pada Pilkada 2018 nanti. Hal ini bisa
terjadi karena ternyata rekomendasi yang diterima dari Partai Demokrat yang
sudah dipegang Arief dari Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrat Hinca
Panjaitan pada tanggal 29 Juli 2017 di Jakarta, belum final.
Ternyata surat
yang diterima Arief dari Partai Demokrat tersebut adalah surat tugas untuk
melakukan komunikasi dengan partai politik lain dalam mencari pasangan sebagai
pendamping. Artinya, Partai Demokrat belum mengeluarkan rekomendasi kepada
siapa pun untuk Pilkada Kota Tangerang. Memang, surat rekomendasi berdasar
Undang-Undang No. 10 Tahun 2016 tentang Pilkada diatur dalam Pasal 42 ayat (4 )
dan (6), disebutkan wajib ditandatangi Ketua dan Sekretaris Pimpinan Pusat.
Nah, surat yang
diterima Arief hanya ditandatangani oleh Sekjen Hinca Panjaitan dan belum
ditandatangani oleh Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai Ketua Umum Partai
Demokrat. Di kalangan elit Partai Demokrat disebutkan SBY akan menentukan
pilihan siapa yang menjadi bakal calon kepala daerah pada Pilkada 2018 di
Banten setelah mendapat masukan dari Wahidin Halim sebagai kepala daerah atau
gubernur.
Di sini timbul
persoalan bagi Arief Rachdiono Wismansyah. Komunikasi politik Arief dengan
Wahidin Halim sejak 2013 belum ada tanda-tanda perbaikan. Bahkan Arief pada
Pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur Banten 2017 lalu sebagai kader Partai
Demokrat tidak mendukung Wahidin Halim dan Andika Hazrumy. Bahkan Arief melakukan
perlawanan dengan mendukung pasangan Rano Karno dan Embay Mulya Syarif, pesaing
Wahidin Halim dan Andika Hazrumy.
Wahidin Halim belakangan
ini mulai berterus terang tidak akan mendukung Arief Rachdiono Wismansyah sebagai bakal calon
Walikota Tangerang periode 2018-2023. “Lah dia (Arief-red) saja tidak pernah
minta dukungankepada saya,” tutur Wahidin pada suatu kesempatan.
Sinyal yang
diberikan Wahidin tersebut, tampaknya dukungan akan diarahkan kepada Sachrudin
sebagai baka calon Walikota Tangerang. Apalagi Sachrudin menjalin komunikasi politik
akan berpasangan dengan Fadlin Akbar,
anak Wahidin. Bila ini nanti menjadi kenyataan, Sachrudin berpasangan dengan Fadlin
Akbar dapat dipastikan Pilkada Walikota dan Wakil Walikota Tangerang
berlangsung menarik dan menjadi daya tarik bagi warga untuk memberikan dukungan.
***
Penulis adalah:
Ketua Panwaslu Kota Tangerang periode 2008-2009
Ketua KPU Kota Tangerang.periode 2009-2013
0 Comments