Narkotika jenis sabu yang dikemas dalam aneka bungkus, sebelum dimusnahkan diperlihatkan kepada wartawan dan yang pengunjung yang hadir. (Foto: Istimewa/Pr) |
NET – Narkotika jenis
sabu hasil tangkapan Polda Metro Jaya di perairan Kabupaten Serang, Banten
sebanyak 1,4 ton senilai Rp 2 triliun dimusnahkan
di pembakaran area Bandara Sukarno Hatta, Kota Tangerang, Rabu (15/8/2017).
Kapolri Jendral
Polisi Tito Karnavian mengatakan bentuk tanggung jawab kepolisian harus
memusnahkan barang bukti yang saat ini sudah ada di sini.
“Jangan sampai ada
suara miring di masyarakat, itu barang bukti di kemanakan? Barang bukti yang disita
dari pengedar maupun bandar narkotika, kami amankan seaman mungkin. Bahkan
penjagaan pun berlapis,” ujar Kapolri
Tito di hadapan wartawan.
Dari kepolisian
tidak akan ada macam macam, kata Tito,kalau ada petugas yang berani macam-macam
langsung diberikan tindakan hukum. “Barang
bukti selesai diperiksa di laboratorium dan ada keputusan dari hakim pengadilan,
langsung kami musnahkan,” ujar Kapolri.
Menurut Kapolri,
pemusnahan 1,4 ton satu bersama pemusnahan narkotika di seluruh Polda di
Indonesia termasuk 27 ton daun ganja kering di Medan, Sumateran Utara. “Guna menyambut Hari Ulang Tahun Kemerdekaan
Indonesia pada 17 Agustus besok, genderang perang terhadap narkotika, kami
tabuhkan,” ucap Kapolri menegaskan.
Sedangkan
pemusnahan 1,4 ton sabu, dengan cara dimasukkan ke dalam tungku. Setelah sabu di
masuk dalam lalu dibakar hingga musnah. Hadir pada acara pemusnahan tersebut,
Menteri Kesehatan Nila Farid Muluk, Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan
(BPOM) Banten Peny R, Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Badan Narkotika Nasional
(BNN) Komjen Budi Waseso, unsur kejaksaan, pengadilan, dan Pemerintah Kota
Tangerang.
Selain memusnahkan
narkotika jenis sabu itu, Kapolri
menerima pengharggaan dari Musium Rekor Indonesia (Muri) karena pemusnahan narkotika terbanyak. Selain Kapolri,
7 perwira juga menerima rekor Muri yang
sama. Mereka itu Kapolda Metro Jaya Irjen
Polisi Mohammad Irawan (ketika penangkapan), Kapolres Depok, Kepala Bagian Reskrim
Polri Brigjen Eko Daniyanto, dan Kepala BNN Komjen Budi Waseso.
Kapolri menyematkan pin duta narkoba kepada 1.000
orang terdiri atas pilot, pramugari, dan pramugara. “Kenapa yang jadi duta
narkoba seorang pilot dan pramugari? Karena pilot dan pramugari, menentukan
nasib penumpang pesawat melakukan penerbangan,”
ucap Kapolri.
Komjend Budi
Waseso mengatakan narkoba jenis baru yang diberi nama 586 pun sudah masuk
Indonesia. “Yang memerangi narkoba bukan
hanya Bea Cukai, BNN, dan Kepolisian tapi semua elemen masyarakat harus turut
serta,” tutur Budi Waseso. (ril)
0 Comments