Salah seorang calon murid saat mengikuti seleksi di SDN 6 Panunggangan Utara, Kecamatan Pinang: daya tampung terbatas. (Foto: Syafril Elain, Tangerangnet.com) |
NET – Sejumlah orangtua murid kecewa tidak mendapatkan formulir untuk
mendaftar anaknya di SD Negeri 1 Panunggangan Utara, Kecamatan Pinang, Kota
Tangerang. “Saya sudah mengantre sejak habis sholat subuh, tapi tidak dapat
formulir,” ujar Ny. Titin di halaman SD Negeri 1 Panunggangan Utara, Kebon
Nanas, Senin (3/7/2017).
Lokasi SD Negeri 1 Panunggangan berada dalam satu komplek dengan SD Negeri
6 dan 9 Panunggungan Utara di Jalan Raya Kebon Nanas, Sekneg, Kecamatan Pinang.
Dalam satu lokasi tersebut, ada tiga sekolah SD Negeri dan SD Negeri 1
Panunggangan Utara menjadi pavorit warga.
Dari informasi yang dihimpun Tangerangnet.com, pengambilan formulir dibuka
mulai pukul 08:00 WIB. SD Negeri 1 Panunggangan Utara menyediakan 60 formulir setelah
itu ditutup. Sedangkan di SD Negeri 6 Panunggungan Utara, warga dilayani
mengambil formulir sampai 183 lembar dan SD Negeri 9 Panunggangan Utara sampai
85 formulir.
Menurut Ny. Titin, seharusnya panitia Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB)
tidak membatasi menyediakan formulir. “Kalau
hanya 60 formulir kan sedikit sekali sedangkan peminat banyak. Anak saya
berpeluang masuk ke SD Negeri 1 Panunggangan Utara ini karena sebulan lagi
umurnya 7 tahun,” tutur Ny. Titin meyakinkan.
Panitia PPDB SD Negeri 1 Panunggangan Utara memasang pengumuman yang
ditandatangani Masan Kurniawan menyebutkan sejumlah persyaratan. Bunyi
persyaratan khusus “Diutamakan calon siswa berumur 7 tahun pada tanggal 1 Juli
2017. Jika calon siswa baru berumur 7 tahun di atas belum memenuhi kapasitas kelas,
maka akan diambil calon siswa yang berumur mendekati dengan perengkingan usia.
Jika calon siswa baru melebihi kapasitas kelas yang disediakankan maka akan
diadakan wawancara dengan calon siswa baru”.
Sementara ketiga SD Negeri itu, daya tampung pada tahun ajaran 2017 ini sama
yakni menerima murid sebanyak 56 siswa untuk masing-masing dua kelas. “Daya
tampung kita terbatas Pak, hanya untuk dua kelas,” ujar Masan.
Berbeda dengan SD Negeri 6 Panunggangan Utara, setelah orangtua murid
mengambil formulir, kepada murid yang umurnya belum mencapai 7 tahun langsung
dilakukan seleksi. Ada dua orang guru dalam ruang kelas yang melakukan seleksi.
Setiap murid yang dipanggil ditanya tentang huruf dan kata dalam sebuah
kalimat.
“Ini huruf apa? Ini bacaannya apa? Ini warna?. Kamu ingin sekolah di sini,”
tanya guru yang mengenakan jilbab tersebut.
Sejumlah orangtua murid yang kecewa tidak mendapatkan formulir di SDN 1 Panunggangan Utara. (Foto: Istimewa/Bohar) |
Kemudian calon murid yang berhadapan dengan guru tersebut langsung
menjawab, bagi yang lancar. Sementara bagi calon murid lainnya, ada yang
menjawab secara terbata-bata.
Sedangkan di SD Negeri 9 Panunggangan Utara, orangtua murid diminta kembali
esok hari dengan membawa persyaratan yang telah tercantum di dalam formulir. “Mau
daftarkan anak Pak? Silakan tulis nama setelah itu, akan saya berikan formulir,”
ucap seorang guru kepada tangerangnet.com (ril)
0 Comments