Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy saat beramah tamah dengan sejumlah pemuda dan pemudi. (Foto: Istimewa) |
NET – Wakil
Gubernur (Wagub) Banten Andika Hazrumy
meminta Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Banten untuk mengkaji kemungkinan
menjadikan anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana) menjadi pendamping di sejumlah
program sosial Pemerintah. Ini sebagai
bentuk pemaknaan kebencanaan dan kedaruratan secara luas karena banyaknya masyarakat miskin, warga telantar,
atau anak jalanan, itu juga merupakan bencana.
"Penanganan
bencana dan kedaruratan bukan hanya ketika terjadinya bencana tetapi mulai dari
sebelum, pada saat dan setelah terjadi bencana. Ini Intisari fungsi Tagana yakni pencegahan,
kesiapsiagaan, penanganan kedaruratan, dan pemulihan," ujar Wagub Banten Andika Hazrumy pada acara Pembinaaan Kompetensi Anggota
Tagana Provinsi Banten 2017 di halaman kantor Dinsos Banten di Kawasan Pusat
Pewmerintahan Provinsi Banten (KP-3B) Curug, Kota Serang, Selasa (20/6/2017).
Oleh karena itu,
kata Wagub, langkah peningkatan kompetensi dan pengetahuan dalam melakukan
pendampingan sosial sangat diperlukan untuk memenuhi kualifikasi yang
dibutuhkan untuk penanganan bencana sosial. "Melalui Tagana, kita memiliki
potensi yang sangat besar baik jumlah personil maupun kesiapkesiagaan atau
ketersediaan waktu para personilnya. Soal kualitas dan kualifikasi, nanti
Dinsos yang akan menyaring," tutur Wagub.
Andika yang
selama 6 tahun menjabat sebagai Koordinator Tagana Banten mengungkapkan keberadaan Tagana di Provinsi
Banten menghimpun 1.402 anggota. Terlebih di Provinsi Banten, kepengurusan
Tagana ada secara merata di 8 kabupaten dan kota.
Menurut Wagub,
Tagana saat ini sudah dipertimbangkan
keberadaannya oleh Pemerintah baik di pusat maupun daerah sebagai mitra dalam
upaya penanggulangan bencana. Hal itu, l terlihat di antaranya yang fasilitasi yang serius yang dilakukan Pemerintah
terhadap Tagana, yakni fasilitasi untuk kepentingan operasional penanggulangan
bencana hingga insentif untuk anggota Tagana.
Sementara itu,
Sekretaris Umum Tagana Provinsi Banten Dadan Suryana mengatakan acara tersebut
diselenggarakan secara berkala setiap tahunnya sebagai wadah untuk melakukan
pembinaan kepada para angota Tagana.
“Ini bentuk dari
antisipasi Tagana. Perlu diketahui penangganan bencana itu memang membutuhkan
kompetensi khusus untuk memberikan pertolongan kepada korban bencana. Jadi
memang perlu dilakukan pembinaan kompetensi, baik yang bersifat pelatihan
maupun upgrading,” ungkap Dadan. (*/ril)
0 Comments