![]() |
Kemacetan lalulintas arus mudik terus berulang setiap tahun pada jalan tol. (Foto: Istimewa) |
NET – Ketua Presedium Ind Police Watch (IPW) Neta S. Pane berharap
kepada Polri segera mengingatkan Pemerintah
untuk mengubah strategi mudik di Jalur Pantura, terutama di pintu ke luar
Jakarta. Hal ini dikatakan Neta melalui Siaran Pers yang diterima
Tangerangnet.com, Jumat (23/6/2017), agar terhindar dari ‘neraka macet’.
Faktanya, kata Neta, kemacetan cukup parah masih mencengkram Jalur Tol
Mudik 2017 pada 22 Juni malam hingga 23 Juni pagi. Bahkan ekor kemacetannya
mencapai Jalur Tol Semanggi, Jakarta Selatan. Koordinasi apik yang sudah
dilakukan Polri dengan berbagai pihak sepertinya tak berdaya menghadapi
"serangan" pemudik.
Neta menjelaskan hal itu artinya, Pemerintah tidak bisa lagi hanya
mengandalkan jalan tol, terutama Jalan Tol Cikampek, untuk Jalur Mudik 2018.
Sudah saatnya Pemerintah menata, memperbaiki, dan melebarkan jalan arteri
sebagai pintu ke luar dari Jakarta untuk pemudik 2018. Jika tidak, stagnasi
akan kembali terulang dan tetap mencengkram karena Jalan Tol Cikampek sebagai
pintu ke luar dari Jakarta sudah over kapasitas dan tak mampu lagi menampung
"serbuan" kendaraan pemudik.
IPW mencatat, jalan arteri dari Jakarta menuju Pantura sebenarnya ada tiga
jalur, yakni Jalan Raya Pulogadung, Jalan Raya Klender, Jalan Raya Casablanca,
dan Jalan Kalimalang. “Sayangnya, keempat
jalur ini tidak diurus Pemerintah dengan serius. Pemerintah hanya mengandalkan
Jalan Tol Cikampek untuk jalur mudik. Padahal keempat jalur arteri ini selalu
menjadi andalan bagi pemudik sepeda motor untuk ke luar dari Jakarta, meski
jalanannya kerap tidak layak,” ungkap Neta yang mantan wartawan itu.
Ke depan, kata Neta, pada musim Mudik 2018 sudah saatnya Pemerintah
mengubah orientasinya, untuk kemudian menata keempat jalan arteri itu agar bisa
juga menjadi andalan untuk pemudik bermobil, sehingga beban Jalan Tol Cikampek
bisa dikurangi.
Menurut Neta, Pemerintah sudah saatnya menata ulang keempat jalan arteri
itu. Kemudian memperbaiki, memperlebarnya, dan menambah aksesnya hingga keempat
jalan arteri itu bisa terhubung secara sempurna hingga ke Jalur Pantura.
Selain itu sudah saatnya Pemerintah membangun jalan tol baru dan jalan
arteri baru yang menghubungkan wilayah Barat ke Timur Pulau Jawa, di wilayah
luar Jakarta. Dengan demikian kendaraan dari wilayah Barat ke Timur atau
sebaliknya, tidak perlu lagi melintasi wilayah Jakarta agar beban lalulintas
ibukota bisa berkurang.
“Berbagai terobosan harus segera dilakukan Polri dan Pemerintah, mengingat
jumlah kendaraan bermotor terus menerus dibiarkan Pemerintah membludak. Jika
terobosan tidak segera dilakukan, musim mudik 2018 akan kembali dicengkram ‘neraka
macet’ hingga berpuluh kilometer yang membuat stagnasi di mana mana. Akibatnya,
kerja keras Polri dalam menata dan merekayasa lalulintas mudik menjadi sia sia,”
ucap Neta Pane. (ril)
0 Comments