![]() |
H. Sachrudin dan para pesilat beksi. (Foto: Man Handoyo) |
NET - Keberagaman
adat dan budaya yang tumbuh dan berkembang di kota Tangerang semakin menambah
khazanah Tangerang sebagai kota yang majemuk, salah satu budaya yang menjadi
ikon kota Tangerang adalah seni budaya beksi.
Untuk
menjaga kelestarian dan mempererat tali silaturahmi antar padepokan beksi di
kota Tangerang, ratusan orang pelaku seni beladiri beksi berkumpul di lapangan
kantor kecamatan Cipondoh dalam kegiatan latihan gabungan dan karnaval seni beladiri
tradisional betawi beksi.
Wakil
Walikota Tangerang H. Sachrudin yang berkesempatan hadir pada acara tersebut
menuturkan bahwa kegiatan silaturahmi antar pelaku seni budaya beksi harus
dapat dilakukan secara berkesinambungan agar hubungan antar padepokan seni
budaya beksi dapat saling mengenal satu sama lain dan menjaga persatuan antar
masyarakat kota Tangerang.
"Kegiatan
seperti ini harus terus dilakukan, jadi kita bisa saling kenal satu sama lain
dan biar gak gampang berantem" ujar Wakil ketika memberi motivasi di
hadapan ratusan peserta latihan gabungan beksi di lapangan kantor kecamatan
Cipondoh, Senin (15/5/2017.
Pada
kegiatan yang diikuti oleh sebanyak 20 sanggar se-kota Tangerang dan Tangerang Selatan ini Wakil juga berpesan
kepada seluruh peserta agar dapat terus merasa bangga akan seni budaya beksi
dan bersama sama melestarikannya agar tidak hilang tersapu perkembangan jaman.
"Kita
harus merasa bangga dan selalu
melestarikan seni beksi ini. Kalo bukan
kita siapa lagi," kata Sachrudin.
Sebagai
diketahui, beksi merupakan sebuah seni bela diri khas masyarakat Betawi yang
merupakan hasil akulturasi antara budaya tiong hoa dan betawi. Seni budaya
beksi pertama kali diperkenalkan oleh Lie Cheng Oek, seorang warga keturunan Tiong
hoa yang tinggal di Tangerang.(man)
0 Comments