Berita Terkini

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Guna Menarik Investor, Pemkot Tangerang Tata Pasar Tradisional

Pedagang Kaki Lima (PKL) ditertibkan lingkungan
Pasar Anyat menjadi bersih dan rapi.
(Foto: Tangerang TV)  
NET - Kurang minatnya investor untuk menanamkan modal ke tujuh pasar tradisional yang dikelola Perusahaan Daerah (PD) Pasar, Kota Tangerang, karena kondisi pasar tersebut terkesan tidak terawat. Selain catnya terlihat kusam dan kotor, beberapa titik atap di pasar tersebut mulai  bocor.

Padahal untuk menarik minat investor agar mau menanamkan modalnya ke  pasar di Kota Tangerang, salah satunya hatus dilakukan perbaikan atau penataan.

Hal itu tersirat dari pernyataan Wakil Walikota Tangerang Sachrudin, Kamis (13/4/2017), bahwa untuk menarik perhatian investor agar mau menanamkan modalnya ke kota atau sejumlah pasar tradisional milik Pemerintah Kota Tangerang, khususnya Pasar Anyar di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Sukaasih, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang, Banten harus melakukan penataan atau perbaikan  terhadap sejumlah pasar itu.

''Untuk menarik perhatian investor agar mau menanamkan modalnya ke Pasar Anyar, tentunya harus dilakukan penataan atau perbaikan terlebih dahulu terhadap fisik maupun fasilitas lainnya di pasar itu,'' ujar Sachrudin.

Penataan, kata Sachrudin, sudah dilakukan secara bertahap sejak akhir 2016 lalu, dengan cara membersikan para pedagang kaki lima (PKL) yang berada   di seputaran pasar tertua di Kota Ahlakul Kharimah tersebut. ''Alhamdulillah penataan sudah dilakukan dan berjalan lancar. Seputaran Pasar Anyar yang dulunya dipadati PKL sudah bersih,'' ungkap Sachrudin.

Dan penataan itu, tambah Sachrudin,  tinggal dilanjutkan ke fisik dan fasilitas lainnya. Supaya pasar terlihat bersih dan menarik. "'Saya yakin bila sejumlah pasar tradisional di Kota Tangerang sudah tertata rapi, banyak investor yang mau menanamkan modalnya ke pasar-pasar tersebut.'' ucap Sachrudin.

Adapun ke tujuh Pasar plat merah yang tersebar di Kota Tangerang, yaitu Pasar; Anyar, Grendeng, Jatiuwung, Poris, Ramadani, Bandeng, dan Malabar. Sebelumnya, Direktur PD Pasar Kota Tangerang Titien Mulyati mengatakan untuk mengembangkan tujuh pasar milik Pemkot Tangerang memang memerlukan investor. Bila tidak, dikhawatirkan pasar-pasar tersebut nantinya kalah bersaing dengan pasar lain milik swasta.

Guna untuk merangsang para investor itu, kata Titien, pada  2017 ini,  pihaknya akan menyisihkan laba guna melakukan penataan atau perbaikan terhadap pasar-pasar tersebut. Khususnya Pasar Anyar yang catnya mulai kusam dan kotor serta bocor. ''Selain akan melakukan pengecatan dan perbaikan atap, kami juga akan menata seputaran pasar dengan menanami sejumlah pohon agar tampak hijau," ungkap Titien Mulyati.

Ditanya soal anggaran yang dibutuhkan untuk perbaikan dan penataan pasar tersebut, Titien belum bisa merinci. Namun demikian, kata dia, berharap agar laba yang diperoleh dari tujuh pasar dapat meningkat. Supaya bisa menyumbangan Pendapatan AsliDaerah (PAD) ke Pemkot Tangerang dengan jumlah yang lebih besar.

"Pada tahun 2016 lalu, laba yang kami peroleh sebesar Rp 1,2 miliar. Dari jumlah tersebut, 50 persennya disumbangkan ke Pemkot Tangerang dan 50 persennya lagi untuk operasional PD Pasar. Sepertinya  yang tertuang pada Peraturan Daerah (Perda) nomor 3 tahun 2003, tentang pembentukan PD Pasar,'' ucap Titien.

Berdasarkan pemantauan di lapangan, kondisi beberapa pasar yang di kelola PD Pasar, khusunya Pasar Anyar saat ini sudah tidak semrawut lantaran dipadati PKL. Para konsumen yang hendak belanja dapat memakirkan kendaraannya di pelataran atau sekitar pasar. ''Alhamdulillah sampai radius 50 meter, saat ini sudah tidak ada PKL,'' ujar Titien. (man)

 


Post a Comment

0 Comments