Pedagang Kaki Lima (PKL) ditertibkan lingkungan Pasar Anyat menjadi bersih dan rapi. (Foto: Tangerang TV) |
NET - Kurang minatnya investor
untuk menanamkan modal ke tujuh pasar tradisional yang dikelola Perusahaan
Daerah (PD) Pasar, Kota Tangerang, karena kondisi pasar tersebut terkesan tidak
terawat. Selain catnya terlihat kusam dan kotor, beberapa titik atap di pasar
tersebut mulai bocor.
Padahal untuk menarik minat
investor agar mau menanamkan modalnya ke
pasar di Kota Tangerang, salah satunya hatus dilakukan perbaikan atau
penataan.
Hal itu tersirat dari pernyataan
Wakil Walikota Tangerang Sachrudin, Kamis (13/4/2017), bahwa untuk menarik
perhatian investor agar mau menanamkan modalnya ke kota atau sejumlah pasar
tradisional milik Pemerintah Kota Tangerang, khususnya Pasar Anyar di Jalan
Ahmad Yani, Kelurahan Sukaasih, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang, Banten
harus melakukan penataan atau perbaikan
terhadap sejumlah pasar itu.
''Untuk menarik perhatian
investor agar mau menanamkan modalnya ke Pasar Anyar, tentunya harus dilakukan
penataan atau perbaikan terlebih dahulu terhadap fisik maupun fasilitas lainnya
di pasar itu,'' ujar Sachrudin.
Penataan, kata Sachrudin, sudah
dilakukan secara bertahap sejak akhir 2016 lalu, dengan cara membersikan para
pedagang kaki lima (PKL) yang berada di
seputaran pasar tertua di Kota Ahlakul Kharimah tersebut. ''Alhamdulillah
penataan sudah dilakukan dan berjalan lancar. Seputaran Pasar Anyar yang dulunya
dipadati PKL sudah bersih,'' ungkap Sachrudin.
Dan penataan itu, tambah
Sachrudin, tinggal dilanjutkan ke fisik
dan fasilitas lainnya. Supaya pasar terlihat bersih dan menarik. "'Saya
yakin bila sejumlah pasar tradisional di Kota Tangerang sudah tertata rapi,
banyak investor yang mau menanamkan modalnya ke pasar-pasar tersebut.'' ucap
Sachrudin.
Adapun ke tujuh Pasar plat merah
yang tersebar di Kota Tangerang, yaitu Pasar; Anyar, Grendeng, Jatiuwung,
Poris, Ramadani, Bandeng, dan Malabar. Sebelumnya, Direktur PD Pasar Kota
Tangerang Titien Mulyati mengatakan untuk mengembangkan tujuh pasar milik
Pemkot Tangerang memang memerlukan investor. Bila tidak, dikhawatirkan
pasar-pasar tersebut nantinya kalah bersaing dengan pasar lain milik swasta.
Guna untuk merangsang para investor
itu, kata Titien, pada 2017 ini, pihaknya akan menyisihkan laba guna melakukan
penataan atau perbaikan terhadap pasar-pasar tersebut. Khususnya Pasar Anyar
yang catnya mulai kusam dan kotor serta bocor. ''Selain akan melakukan
pengecatan dan perbaikan atap, kami juga akan menata seputaran pasar dengan
menanami sejumlah pohon agar tampak hijau," ungkap Titien Mulyati.
Ditanya soal anggaran yang
dibutuhkan untuk perbaikan dan penataan pasar tersebut, Titien belum bisa
merinci. Namun demikian, kata dia, berharap agar laba yang diperoleh dari tujuh
pasar dapat meningkat. Supaya bisa menyumbangan Pendapatan AsliDaerah (PAD) ke
Pemkot Tangerang dengan jumlah yang lebih besar.
"Pada tahun 2016 lalu, laba
yang kami peroleh sebesar Rp 1,2 miliar. Dari jumlah tersebut, 50 persennya
disumbangkan ke Pemkot Tangerang dan 50 persennya lagi untuk operasional PD
Pasar. Sepertinya yang tertuang pada Peraturan
Daerah (Perda) nomor 3 tahun 2003, tentang pembentukan PD Pasar,'' ucap Titien.
Berdasarkan pemantauan di
lapangan, kondisi beberapa pasar yang di kelola PD Pasar, khusunya Pasar Anyar
saat ini sudah tidak semrawut lantaran dipadati PKL. Para konsumen yang hendak
belanja dapat memakirkan kendaraannya di pelataran atau sekitar pasar.
''Alhamdulillah sampai radius 50 meter, saat ini sudah tidak ada PKL,'' ujar Titien.
(man)
0 Comments