Walikota Tangerang Arief R. Wismansyah: belum jelas. (Foto: Istimewa) |
NET - Seiring
berkembangnya teknologi dan ramainya pengguna media sosial, semakin besar pula
peluang tersebarnya berita palsu, atau biasa disebut orang-orang dengan berita
hoax.
Oleh karena itu, Walikota Tangerang Arief R.
Wismansyah pun meminta kepada para aparat di Lingkup Pemerintah Kota Tangerang
untuk bisa menjadi sumber informasi yang valid kepada masyarakat.
"Pegawai Pemkot harus bisa memberikan
informasi yang valid kepada masyarakat, " ujarnya saat memberikan arahan
pada acara Pelatihan dan Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di
lingkup Pemkot Tangerang yang diadakan di Laboratorium Komputer Gedung Cisadane
Kota Tangerang, Rabu (15/32017).
"Oleh karenanya, jangan sembarangan nge-share
informasi yang belum jelas," imbuhnya.
Walikota mengatakan digitalisasi proses komunikasi
membuat semua orang bisa menjadi produsen berita. Semuanya bisa memberitakan
apa yang dilihat dan dialami. Hal ini terjadi di media sosial (medsos). "Semuanya bisa memberitakan apa yang
dilihat," ujarnya.
Oleh karena itu, lanjut Walikota, aparat bersama
dengan media arus utama (mainstream) harus bisa meluruskan pemberitaan yang
'bengkok' tersebut.
"Contohnya kemarin, banyak beredar informasi terkait serbuan dari salah satu
kelompok transportasi berbasis aplikasi. Padahal mereka lagi bersama saya, dan
mereka saya tanya juga bilang itu informasi enggak bener," terangnya.
Oleh karenanya, Walikota meminta kepada aparat
yang juga bagian dari masyarakat untuk bisa mengedukasi masyarakat dengan
memberikan informasi yang aktual dan terpercaya.
"Setidaknya, arahkan mereka untuk mengakses
informasi dari situs resmi pemerintah atau media yang terpercaya," tegasnya.
Selain itu, Walikota juga menyampaikan bahwa
penerapan teknologi informasi di lingkup pemerintah merupakan sebuah
keniscayaan yang harus dilakukan, mengingat kompleksitas dan tanggung jawab
pemerintah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, yang dituntut
transparan dan akuntabel.
"Penerapan teknologi informasi dalam
pelayanan publik selain untuk meningkatkan kinerja pegawai juga sebagai bagian
dari peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat," tutur Arief.
Walikota juga berharap agar pegawai Pemkot
Tangerang juga bisa terus membekali diri dengan pengetahuan terkait
perkembangan teknologi informasi."Kita harus terus belajar," kata
Walikota.
Sebagaimana diketahui, Pemkot Tangerang sampai
pada 2016 telah membangun tidak kurang dari 158 aplikasi yang terbagi dalam dua
kategori yaitu yang pertama aplikasi yang khusus diperuntukkan untuk pelayanan
publik seperti Laksa, Aplikasi Perijinan, dan Tangerang Live. Kedua, aplikasi
internal Pemkot yang khusus diperuntukkan untuk menunjang kegiatan internal
Pemkot seperti E-office, E-Bugetting dan juga E-Procurement.
Adapun Pelatihan Penerapan dan Pemanfaatan
Teknologi Informasi dan Komunikasi tersebut diikuti oleh 64 peserta yang
berasal dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan kecamatan se-Kota Tangerang
(man)
0 Comments