![]() |
Sejumlah orang yang diduga melakukan kerusuhan diamankan Polres Metro Tangerang Kota. (Foto: Man Handoyo, TangerangNet.Com) |
NET - Meski sudah ada kesepakatan damai antara supir
angkutan kota (Angkot) dan transportasi online yang bertikai di Kota Tangerang, Kamis (9/3/2017) petugas
Polres Metro Tangerang masih melakukan penangkapan terhadap 18 orang pemuda
yang akan melakukan kericuhan di daerah tersebut.
Ke-18 orang yang mayoritas bertato itu ditangkap
saat mereka melakukan sweeping di daerah kelapa Dua, Tangerang Selatan, dan
Karawaci, Kota Tangerang, dengan mengendarai mobil yang di dalamnya dilengkapi
dengan senjata tajam. ''Kedelapan belas orang ini, kami amankan saat mereka mobile
dari arah Tangerang Selatan dan Kabupaten Tangerang untuk memasuki Kota Tangerang,”
ujar Kapolres Metro Tangerang Kota
Komisaris Besar (Kombes) Harry Kurniawan.
Dan di daerah Karawaci, Kota Tangerang, kata
Kapolres, salah satu kelompok yang
datang dari arah Kabupaten Tangerang, sempat melakukan pengerusakan terhadap
mobil yang diduga sebagai transportasi online.
Ditanya jenis mobil yang dirusak serta peranan
masing-masing dari ke-18 orang itu, Kapolres belum bisa menjelaskan. Alasannya
masih dalam pemeriksaan. Begitu pula dengan tiga orang lainnya yang dibekuk
satu hari sebelumnya, apakah di antara mereka adalah penabrak seorang ojek online
di Jalan Perintis kemerdekaan atau seberang di Mal Tangerang City, Kota Tangerang, Kapolres
mengatakan hal yang sama.
"Semuanya itu masih dalam pemeriksaan. Yang
jelas, sejak kericuhan antar supir angkot dan transportasi online itu terjadi,
kami sudah menangkap total 21
orang," ungkap Kapolres.
Berdasarkan hasil kesepakatan damai bersama antara
supir Angkot dan transportasi online pada Rabu (8/3/2017) malam, kata Kapolres,
maka pihaknya tidak akan mentolerir siapapun yang akan membuat kericuhan di
Kota Tangerang. “Siapapun yang akan membuat kericuhan di Kota Tangerang ini,
akan kami tindak tegas,'" ucap
Kapolres menegaskan.
Sementara itu untuk korban berserta Angkot dan
tranportasi online yang mengalami kerusakan dalam kericuhan itu, kata Kapolres,
akan mendapat bantuan perbaikan dari Pemerintah Kota Tangerang.
Hal itu dibernarkan oleh Kepala Dinas Perhubungan
Kota Tangerang Saeful Rohman. Dan sampai hari ini (Kamis, 9/3/2017), kata dia,
Angkot yang rusak karena kericuhan itu sudah ada tiga unit. “Sampai hari ini tiga unit Angkot yang rusak
sudah kami data untuk dibantu perbaikannya,” ungkap Saeful.
Berdasarkan pemantauan di beberapa ruas jalan di
Kota Tangerang, Angkot yang beroperasi bisa dihitung dengan jari. Mayoritas di antara
mereka masih kuatir terjadi serangan susulan dari transportasi online. Begitu
pula sebaliknya, para ojek online yang beroperasi di kota Tangerang tidak
tampak mengenakan seragam. (man)
0 Comments