Wahidin Halim dan Andika Hazrumy. (Foto:Istimewa) |
NET – Andik
Hazrumy sebagai calon Wakil Gubernur Banten yang berpasangan dengan Wahidin
Halim sebagai Gubernur Banten (WH-Andika) tampil sebagai “Bintang Panggung”
pada debat publik putaran kedua pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur
Banten 2017 di Pusat Perfilman Nasional Usmar Ismasil, Jakarta. Acara debat ini
disiarkan langsung oleh TV One.
Acara debat yang
dimulai pukul 15:30 WIB tersebut dipandu Dwi Anggia berjalan seru dan saling “serang”.
Sebelum acara dimulai, Dwi Anggia sudah mengingatkan tata aturan debat yakni
antara lain tidak boleh menyerang pribadi. Namun, pasangan calon Wakil Gubernur
Banten Embay Mulia Syarief yang berpasangan dengan Rano Karno sebagai calon
Gubernur Banten, justru melakukan
pelanggaran.
Puncak
pelanggaran yang dilakukan Embay yakni saat Dwi Anggia meminta kepada pasangan
calon untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan dari calon. Namun, Embay bukan
mengemukakan kelebihan tapi justru melakukan serangan pribadi.
"Andika
masih muda, masih punya waktu untuk memperbaiki diri. Jangan sampai nanti
terpengaruh oleh sikap tidak baik seperti misalnya korupsi. Karena ada pepatah
mengataka yang namanya pohon, buahnya tidak pernah jatuh jauh dari pohonnya.
Jadi Andika cocok untuk menyiapkan masa depan," ujar Embay.
Penonton yang
hadir pada acara debat itu, langsung memberikan reaksi terutama dari pasangan
WH-Andika sementara Dwi Anggia sebagai pembawa acara tidak melihat hal itu
serangan pribadi. Namun, penonton terus melakukan protes dan akhirnya
kesempatan untuk Embay dihentikan Dwi Anggia meski waktu masih banyak tersisa
lalu kesempatan diberikan kepada Andika.
Meski lontaran
ini menyerang pribadi, tapi Andika tetap membalas dengan kata-kata sopan dan
santun. "Sebagai yang tua itu memberikan contoh yang baik untuk
masyarakat. Kalau saya melihat seperti ini kan Pak Embay memberikan contoh
tidak baik untuk masyarakat," ujar Andika.
Andika yang masih
tergolong masih usia muda tapi mampu mengendalikan emosinya dan bahkan
menasihati Embay yang pernah bekerja sebagai supir pada kakeknya, Tb Hasan
Sohib. Oleh karena tidak mampu membeikan
contoh yang baik itu, kata Andika, percayakan saja kepada Wahidin Halim. “Pak WH mampu meneruskan para pendiri Banten untuk membangun
Banten menjadi lebih baik,” tutur Andika dengan tenang.
Bukan itu saja, Rano Karno mengaku terpesona dengan Andika
ketika menjelaskan program yang akan dilaksanakan yang diapaparkan secara rinci dan jelas. “Maaf,
Pak Wahidin dan Pak Embay, Mas Adika lebih cocok menjadi wakil saya karena
menjelaskan program nyambung dengan saya,” ungkap Rano Karno.
Rayuan Rano Karno
tersebut, tidak ditanggapi oleh Andika kasar tapi dengan santun. Namun, Andika
mengatakan program yang telah disusun oleh WH-Andika akan dapat menyejahterakan
rakyat Banten. “Saya yakin program telah disusun bersama Pak Wahidin dapat
meningkatkan kesejahteraan rakyat Banten. Saya banyak belajar dari Pak Wahidin,”
ucap Andika.
Sementara itu,
dengan Andika tampil yang dapat mengendalikan emosi, mendapat banyak simpati
dari penonton dan pujian dari pengunjung. Salah seorang di antaranya Ahmad Datuk, warga Karawaci, Kota
Tangerang. “Generasi penerus ternyata harus banyak belajar lagi dengan sosok
pemuda yang belia Andika, yang tampil penuh dengan kesantunan dan beradab. Dia mampu menasihati
orang seusia dengan kakeknya,” ujar Datuk terkagum-kagum. (ril)
0 Comments