Fitron Nur Ikhsan: suka mengakui dari hasil survei. (Foto: Istimewa) |
NET - “Pilkada (Pemilihan Kepala
Daerah-red) adalah pertarungan udara dan
darat. Kubu sebelah sedang menabuh gendang opini, sedangkan pasangan calon
gubernur kami fokus hadir di tengah masyarakat,” ujar Wakil Ketua Dewan
Pimpinan Daerah (DPD) Golkar Provinsi Banten Fitron Nur Ikhsan kepada wartawan,
Sabtu (24/12/2016).
Fitron yang juga Tim Pemenangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Banten
Wahidin Halim dan Andika Hazrumy (WH-Andika) pasangan nomor urut 2 mengatakan
hal tersebut menanggapi Survei Indobarometer 7-10 Desember yang mengukur
tingkat kepuasan masyarakat menguntungkan pasangan calon Gubernur Rano Karno-Embay
Mulya Syarif.
Fitron mengatakan mereka (kubu sebelah) sedang mencoba mempengaruhi publik
bahwa pasangan mereka superman unggul secara opini, referensinya klaim dari
berbagai survei. “Itu kita pahami sebagai upaya band wagon (tercitrakan sudah
unggul sejak awal) dengan harapan pemilih akan memilih yang dicitrakan akan
menang,” ungkap Fitron.
Menurut Fitron pihaknya, “no comment
soal” soal survei itu. Sejak awal,
mereka (kubu sebelah) hobi seperti itu. Bahkan pernah kan merilis survei yang
tidak diakui lembaganya.
“Cara bertempur kami beda, izinkan kami fokus merebut hati masyarakat
dengan sentuhan langsung. Menabuh gendang udara melalui pencitraan bukan cara
kerja kami. Kami juga punya survei, bukan sekali dua kali kita Pilkada. Tapi
asyik-asyik saja, ‘ga papa’ memang
mereka hobi udara,” tutur Fitron.
Fitron pun menaruh heran. “Masak ngomongin kepuasan di head to headkan?
Lucu kan? Publish utuh dong, jangan kepuasan seolah-seolah seperti
elektabilitas. Tapi itu dapur orang saya tidak mau berkomentar lebih dalam. Kan
cara itu pilihan,” ucap Fitron.
Anggota DPRD Provinsi Banten itu pun merasa tidak mau jumawa. “Kami tidak
mau, calon kami masih pagi di mata tim sudah jadi seperti superman. Kami ingin
tim kami utuh, serius dan fokus. Kami menuju terkonsolidasikannya sepenuh
kekuatan,” ungkap Fitron.
Lebih jauh Fitorn mengatakan, “Supertim
akan beri jawaban pada 15 Februari 2017 yang akan datang. Soal survei internal,
kita selalu jadikan sebagai peta. Kami tidak mau tim kami nanti jadi merasa
sudah menang lalu punya fikiran "ga papa ga hadir ke TPS (Tempat
Pemungutan Suara-red) juga, sudah mau
menang".
Fitron menyebutkan survei itu prediksi hari ini, bukan permanen. “Kami
percaya survei asal metodologinya benar dan penyampaiannya utuh tidak
dipenggal, tidak ada survei yang salah,” ujarnya. (*/ril)
0 Comments