Wahidin Halim dan Andika Hazrumy: selalu tersenyum. (Foto: Istimewa) |
NET - Acara bedah visi misi
yang dikemas dalam Diskusi Publik & Live Streaming bertema "Mengupas
Calon Pilkada Banten" berlangsung meriah dan sangat dinamis. “Sayangnya, dari dua tim pasangan calon yang
diundang, yang berani hadir hanya dari tim WH-Andika ,” ujar juru bicara WH
Center Ahmad Jazuli Abdillah kepada wartawan, Minggu
(30/10/2016).
Dalam undangan yang disebar Sekretariat
Bersama Rakyat (Sekber) Daerah Provinsi Banten yakni Jazuli Abdillah mewakil
pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Banten Wahidin Halim dan Andika
Hazrumy (WH-Andika), sedangkan mewakil pasangan Rano Karno dan Embay Mulya
Syarif adalah Fernita Darwis, politisi Partai
Persatuan Pembangunan (PPP), salah partai pengusung Rano-Mulya. Adi Prayitno, pengamat politik Universitas Islam Negeri (UIN)
Syarif Hidayatullah, Jakarta sebagai nara sumber penengah. Acara dilangsungkan
Sabtu (29/10/2016) di RM Saung Serpong, Kota Tangerang Selatan.
“Ibu Fernita Darwis sudah
menyatakan siap akan hadir dan kemudian tidak hadir, saya tidak tau,” ujar Ketua
Sekber Provinsi Banten Trio Adisyahputra.
Jazuli pada kesempatan itu
membeberkan visi dan misi serta program yang akan dilakukan WH-Andika bila
terpilih menjadi Gubernur Banten nanti.
Dengan memulai dari beberapa permasalahan dan isu strategis yang ada di
Banten. "Bicara program dan strategi implementasi di lapangan, secara
konseptual kita sangat siap bila rakyat Banten mempercayakan kepada Bapak Wahidin
Halim dan Andika Hazrumy menjadi
Gubernur atau wakil Gubernur Banten tahun 2017-2022,” tutur Jazuli, yang juga
mantan aktivis mahasiswa '98 itu.
Provinsi Banten, kata Jazuli, selain memiliki wilayah yang luas juga dikenal
yang pembangunan infrastrukturnya berjalan buruk. Oleh karena itu, masyarakat
Banten ke depan memerlukan figur pemimpin yang teruji dalam mengelola
pemerintahan.
Kondisi demikian, tambah
Jazuli, menjadi fokus utama yang
disikapi pasangan calon Gubernur Banten, Wahidin Halim dan Andika Hazrumy.
"Berbagai program visi misi yang telah disiapkan, diyakini mampu
memperbaiki Banten ke depannya," tambah Jazuli.
Menurut Jazuli, 10 tahun
pengalaman Wahidin memajukan Kota Tangerang tidak bisa disanggah. “Silahkan
cek, berbagai prestasi dalam dunia kesehatan, pendidikan, keuangan, dan
pembangunan yang pernah beliau torehkan saat itu," ucap Jazuli.
Sejak memimpin Kota Tangerang
pada 2003 lalu, kata Jazuli, WH langsung
menggebrak dengan berbagai kebijakan yang memajukan dunia pendidikan. Salah
satunya adalah dengan membangun ratusan sekolah tanpa pinjaman luar dana APBD
(Anggaran Pendapat dan Belanja Daerah-red), menghapus biaya SPP (Sumbangan
Pembinaan Pendidikan-red), serta meningkatkan anggaran pendidikan jauh di atas
amanat undang-undang, yakni hingga 45 persen dana APBD Tangerang saat itu.
Bahkan, kata Jazauli, dalam
dunia kesehatan, WH pun menerapkan hal yang sama. Berobat gratis berlaku bagi
semua warga Kota Tangerang, serta dihilangkannya kelas-kelas perawatan dalam
rumah sakit dengan membangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Tangerang
tanpa kelas.
Sedangkan dalam bidang
keuangan, tambah Jazuli, WH adalah satu-satunya kepala daerah yang mendapat
penghargaan pengelolaan keuangan terbaik dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK),
dengan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) hingga 8 kali berturut-turut.
"Pengalaman dan
prestasi-prestasi itu sangat dibutuhkan untuk menunjang kinerja suatu
pemerintahan, apalagi pasangannya adalah figur muda yang energik dan smart
seperti 'Aa (Andika Hazrumy-red)," sambung Jazuli.
Pilkada Banten yang akan
dihelat pada 2017 mendatang tidak hanya dianggap sebatas ajang untuk memilih
calon yang disukai, tapi lebih dari pada itu. Pesta demokrasi 5 tahunan
tersebut juga digadang-gadang sebagai suatu pertaruhan atas penyelesaian
sejumlah masalah dan pekerjaan rumah di Provinsi Banten yang kian menumpuk
harus diselesaikan gubernur mendatang, kata Jazuli. (*/ril)
0 Comments