Berita Terkini

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Rumah Kontrakan Dijadikan Pabrik Ekstasi

Polisi menggiring pekerja dan pemilik pabrik ekstasi.
(Foto: Istimewa)  
NET - Diduga memproduksi pil ekstasi, sebuah kontrakan di  Jalan Utama 1, RT 4/8,, Kelurahan Neglasari, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang, Banten, Rabu (28/9/2016) digrebek petugas Badan Narkotika Nasional (BNN).

Hasil dari penggerebekan tersebut, petugas mengamankan barang bukti berupa bubuk prekursor atau bahan baku  narkotika  berwarna hijau muda dan ribuan butir pil ekstasi yang sudah jadi.

Deputi Pemberantasan BNN Irjen Pol Arman Depari mengatakan selain menemukan barang bukti tersebut pihaknya juga berhasil mengamankan AC yang sedang memproduksi barang terlarang itu.

Menurutnya penggerebekan itu terjadi, berawal dari informasi yang menyebutkan adanya  pengiriman prekursor ke berbagai daerah, salah satunya ke  wilayah Kota Tangerang.

Setelah dilakukan penyelidikan,petugas merasa curiga terhadap adanya kontrakan di wilayah itu. " Selama satu bulan kami melakukan penyelidikan. Dan akhirnya kami melakukan penggrebekan dan menangkap AC yang sedang memproduksi barang terlarang di kontrakan  tersebut," ujar Arman.

Selain mengamankan tersangka,k ata dia, pihaknya juga mengamankan berbagai barang bukti seperti 2.600 butir pil ekstasi, prekursor ADK, dongkrak dan berbagai peralatan lainnya. "Pengakuannya ini baru permulaan dan belum sempat diedarkan. Namun dalam waktu satu hari tersangka mengaku sudah mampu memproduksi  sebanyak 500 butir pil ekstasi," ungkap Arman.

Di hadapan petugas , AC mengaku memproduksi barang terlarang tersebut atas suruhan AT, penghuni Lapas Tangerang. "Mereka itu sama-sama napi. Selama di pejara, AC  diajari oleh AT bagaimana caranya membuat ekstasi dan memasukkan prekusor ke Tangerang," tutur  Arman.

Rencananya, kata dia, pil ekstasi tersebut akan dikirim ke Lampung dengan modus disembunyikan di dalam kemasan mie instan. Karena itu, kata dia, kasusnya akan dikembangkan lebih lanjut. Berdasarkan pemantauan di lokasi, penggrebekan rumah kontrakan itu mendapat perhatian dari masyarakat.

Mayoritas diantara mereka tidak menduga jika rumah kontrakan tersebut akan dijadikan sebagai tempat memproduksi ekstasi. "Kami tidak menduga jika rumah itu dijadikan tempat produksi ekstasi. Tapi yang jelas penghuninya yang baru beberapa hari tinggal di situ jarang ke luar. Dan kami pun tidak kenal," ucap Joko, warga setempat.(man)

Post a Comment

0 Comments