Budi Waseso dan tersangka L (botak) serta sabu. (Foto: Istimewa) |
NET - Badan Narkotika Nasional
(BNN) kembali menggagalkan peredaran narkotika yang dilakukan oleh sindikat internasional.
Sebanyak 15.000 gram atau 15 kilogram narkotika jenis sabu asal Tiongkok yang
dikirim ke Indonesia disita oleh petugas BNN beserta seorang tersangka warga
negara Taiwan berinisial L, 42.
Kepala Badan
Narkotika Nasional (BNN) Budi Waseso mengatakan setelah dilakukan pengintaian
berdasarkan data yang dimiliki oleh BNN, petugas menangkap tersangka L bersama
barang bukti sabu yang disimpan di dalam mobilnya yang terparkir di kawasan
Apartemen Mediterania Gajah Mada, Jakarta Barat, Sabtu (30/7/2016) sekitar
pukul 09.30 WIB.
"Barang
bukti sabu sebanyak 15.000 gram tersebut dikemas ke dalam 15 plastik bening
yang disimpan di dalam sebuah koper berwarna hitam yang diletakkan di dalam
sebuah mobil," ujar Budi Waseso, Selasa (2/8/2016), kepada wartawan di Kantor BNN, Jakarta.
Sementara itu,
barang bukti sabu tersebut, petugas juga menyita barang bukti lainnya berupa 1 unit mobil yang digunakan untuk melakukan
transaksi narkotika, delapan buah telpon genggam yang digunakan untuk
komunikasi dalam melakukan kejahatannya, kartu identitas berbentuk paspor
berkewarganegaraan Taiwan, dan uang tunai sebesar 7.000 dolar AS yang diduga dari hasil
kejahatan narkotika.
Waseso
menjelaskan tersangka L atas
perbuatannya dikenakan pasal 114 ayat (2) atau pasal 112 ayat (2) dengan
ancaman pidana maksimal hukuman mati. "Sementara itu BNN sampai dengan
saat ini masih melakukan pengembangan kasus tersebut guna mendapatkan otak
pelaku penyelundupan serta adanya dugaan gudang di Indonesia," ujarnya.
Dengan pengungkapan
ini BNN telah menyelamatkan 75.000 jiwa dari bahaya penyalagunaan Narkoba, dan
melalui pengungkapan ini BNN mencoba untuk kembali menegaskan kepada para
pelaku kejahatan Narkoba bahwa menyalahgunakan, menyimpan, memiliki, bahkan
menanam tanaman narkotika, merupakan tindakan melanggar hukum yang diatur oleh
Undang-Undang.
"Dengan
demikian, masyakarat diimbau untuk lebih peduli dan waspada terhadap lingkungan
sekitar," ungkap Buwas. (dade)
0 Comments