Jenazah almarhum Farah Nikmah Ridhalah saat akan dimakamkan diberangkatkan dari rumah duka. (Foto: Istimewa) |
NET - Korban pembunuhan yang mayatnya ditemukan di
dalam boks plastik di kolong Tol Pantai
Indah Kapuk (PIK), Kamal Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, ternyata karyawati
Bang Bukopin di Tangerang Selatan.
Dan setelah
terindikasi, petugas kepolisian, Rabu (13/7/2016) langsung menyerahkan jasad
korban, Farah Nikmah Ridhalah, 23, kepada keluarganya di Jalan Raden Fatah No.
17, Kelurahan Sudimara Barat, RT 002/ 06, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang.
Suasana duka dan
isak tangis pun mewarnai rumah keluarga mendiang. Orang tua korban, Yasina
Maulana (bapak) dan Hikmah Hamzah (ibu) tampak tak tahan melihat tubuh kaku
anaknya, yang dibunuh dengan cara sadis dan dibuang di kolong PIK.
Bahkan beberapa kali
ibu korban terlihat pingsan. Termasuk ketika jasad korban akan dimakamkan di
Tempat Pemakaman Umum (TPU) yang tak
jauh dari rumahnya. Menurut Panca, paman korban, sebelum ditemukan tewas pada
Sabtu (9/7/2016) lalu, korban pamit kepada orang tuanya hendak pergi ke rumah temannya. Namun setelah itu tidak pernah
pulang.
Bahkan orang tua
korban, kata Panca, sempat beberapa kali menghubungi telpon genggamnya, namun
tidak aktif. Pada Selasa (12/7/2016),
ayah korban melaporkan perihal tersebut
ke Polsek Ciledug.
Kemudian, kata
Panca, keluarga korban mendapat kabar dari pihak kepolisian terkait penemuan
mayat atas nama Farah. Begitu dicek ternyata benar, Farah yang dimaksud adalah keponakannya.
Dan berdasarkan
keterangan orang tua korban, sebelum korban ditemukan tidak bernyawa sempat menghubungi
salah satu teman sekerjanya. Informasi tersebut menyebutkan bahwa dia disekap
oleh teman lelakinya, Calvin di salah
satu apartemen di Pluit, Jakarta Utara.
Selain itu, kata
Panca, korban juga mengirimkan foto lelaki tersebut. Namun ketika informasi itu
ditindaklanjuti, telpon genggam teman korban juga tidak aktif. Akibatnya, oleh
orang tua korban kasus itu dilaporkan ke Polsek Ciledug.
Panca mengatakan
meski korban sering menceritakan keberadaan Calvin, namun kedua orang tua
korban tidak pernah mengenal lelaki itu. “Farah hanya mengatakan kepada orang
tuanya, bahwa laki-laki itu pengusaha dan punya apartemen di daerah Pluit,
Jakarta," kata dia.
Namun demikian,
kata Panca, korban yang pendiam dan anak kedua dari empat bersaudaranya itu
tidak pernah bercerita lebih jauh soal keberadaan Calvin. Selama ini orang tua
korban tidak prrnah berperasangka buruk. “Sayapun tidak pernah menduga akan
terjadi seperti ini," tutur Panca.(man)
0 Comments