Sejumlah pelajar mengikuti pengajian jelang jam pelajaran. (Foto: Istimewa) |
NET – Guna meminimalisir pergaulan bebas yang mengarah ke lesbian, gay, biseksual,
dan transgender (LGBT) di Kota Tangerang, Walikota Tangerang Arief R
Wisamansyah meminta kepada para orang tua, tokoh agama, dan para pendidik (guru) agar lebih aktif
memberikan perhatian dan pandangan moral di lingkungan masing-masing.
Pasalnya, kata dia, pergaulan bebas sesama jenis itu, saat ini sudah merebak dan dilakukan secara terang-terangan
di berbagai tempat. "Pergaulan seperti ini sebenarnya sudah terjadi sejak
dulu. Tapi tidak dilakukan secara
terang-terangan seperti sekarang ini," ujar Walikota Tangerang Arief R. Wismansyah melalui Kepala Bagian (Kabag) Humas Wahyudi Iskandar, Rabu (2/3/2016).
Karenanya, kata dia, Walikota meminta kepada para orang tua,
tokoh agama,
dan pendidik, agar memberikan pandangan moral, kepada para generasi muda supaya
mereka tidak terpengartuh oleh kegiatan seperti Itu. Sebab, selain dapat mrerusak
moral, pergaulan sejenis itu juga dilarang oleh agama.
"Allah telah menciptakan mahkluknya berpasang-pasangan,
Adam dan Hawa, bukan Adam dan Asep," tutur Walikota Tangerang.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang Achmad Lutfi yang ditemui secara
terpisah mengatakan guna meminimalisir pengaruh LGBT kepada siswa siswi di Kota
Tangerang, pihaknya memberlakukan jam nol kepada mereka.
Sehingga sebelum mengikuti kegiatan belajar,
para siswa-siswi itu diwajibkan untuk mengikuti pengajian di areal sekolah.
"Jadi sebelum masuk sekolah pada pukul 07.00 WIB, siswa-siswi itu kami
jejali ilmu keagamaan melalui pengajian yang mendatangkan para ustadz," tutur Achmad Lutfi.
Begitupula ketika mereka libur sekolah. Setiap
sekolahan, katanya, secara bergantian mengirimkan murid-muridnya ke ruang Al Amanah di Pemkot Tangerang untuk mengikuti
pengajian.
"Jadi setiap hari Minggu siswa-siswi itu secara
bergantian kami ikutkan pengajian di Pemkot Kota Tangerang," kata dia. (man)
0 Comments