![]() |
Walikota didampingi Kepala DKP, Ivan Yudianto
serta Sekretaris DKP
Ugis Sugiharto meninjau proyek pengolahaan sampah
(Foto : Endang Sudarma, TangerangNET.Com)
|
NET- Pemerintah Kota Tangerang beberapa tahun ini sangat konsen terhadap pengelolaan dan persoalan limbah sampah yang ada di daerahnya. Sehingga tak herann bila berbagai program telah dirancang guna memanfaatkan limbah sampah itu, mulai dari mengoptimalisasi para komunitas peduli sampah, membentuk Bank Sampah, dan juga memanfaatkan sampah sebagai bahan energy isterik dan bahan bakar minyak (BBM).
Khusus untuk engolahan sampah menjadi bahan energy listerik dan BBM, Kota Tangerang selangkah lebih maju ketimbang kota-kota lain di Indonesia, khususnya dalam penerapan teknologi firolisis. Hal itu seiring dengan program Stasiun Pengolahan Sampah dengan Teknologi Firolisis yang kini sedang dibangun Pemkot Tangerang di TPA Rawa Kucing. Pembangunan ini juga difasilitasi Kementrian Energi dan Sumberdaya Mineral Republik Indonesia.
Menanggapi itu, Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Tangerang, Ivan Yudhianto menjelaskan bahwa proyek pembangunan Stasiun Pengolahan Sampah dengan Teknologi Firolisis kini katanya sudah mencapai 80 %.
"Untuk fisik bangunannya sudah tinggal finishing, pompa pengisian bahan bakarnya pun sudah terpasang," ujar kepala DKP Kota Tangerang tersebut.
"Pemkot tinggal menunggu reaktornya, diperkirakan tanggal 20 Januari bisa dipasang. Mudah-mudahan Februari bisa beroperasi," harapnya.
Ivan juga jelaskan, ke depan tempat pengolahan sampah dengan memanfaatkan teknologi firolisis diperkirakan bisa mengolah sampah sampai 6 ton sampah plastik per-hari, atau diperkirakan bisa menghasilkan BBM solar sekitar 3000 liter per-hari.
"TPA Rawa Kucing sehari bisa menampung 1000 ton sampah, 30% nya terdiri dari sampah plastic. Dengan jumlah itu diperkirakan nantinya bisa menghasilkan 150 ribu liter BBM solar," tuturnya.
"Itu potensi dari sektor sampah yang dikelola jadi BBM," Sambungnya."Belum untuk energi termal (listrik). Pada tahun ini Pemkot Tangerang juga akan mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTS)," tambahnya lagi.
Pada tahap awal Pemkot melalui DKP akan mengoperasikan PLTS yang diperkrakan menghasilkan tenanga listrik 2 Mega Watt (MW)." Dari hasil itu diperkirakan bisa mengaliri listrik rumah sebanyak satu kelurahan," katanya."2 MW itu dihasilkan dari konversi 185 ton sampah," tutp Ivan menjelaskan. (Dang)
0 Comments