SOROT TANGERANG - Ribuan penumpang maskapai Lion Air dari Rabu malam (18/2) hingga Kamis (19/2) malam terlantar di Bandara Soekarno Hatta. Sebagian di antara mereka merasa kebingungan lantaran tidak adanya penjelasan dari pihak perusahaan maskapai, soal keterlambatan keberangkatan penerbangan itu.
Seperti yang dirasakan oleh Ny Siti Fatimah, 55, warga Jakarta Barat, yang hendak pergi ke Medan bersama suaminya. Ia hanya bisa menunggu sampai kapan diberangkatkan ke Medan. "Saya tidak tahu gimana ini. Dan suami saya masih ada di dalam ( ruang chek-in) untuk mencari informasi," tutur Fatimah, yang memilih ke luar dan menunggu suaminya di ruang tunggu Terminal 1-B, keberangkatan nasional BSH.
Karena, kata Ny Fatimah, yang dijadwalkan berangkat dari Jakarta ke Medan pada pukul 09.00 Wib itu, sejak dirinya tiba di BSH pada pukul 07.00 wib hingga pukul 15.00 Wib, tidak ada kabar berita apa pun dari pihak Maskapai Lion Air. "Ya, kita mau tanya kepada siapa, karena di sini juga tidak ada satu pun petugas dari pihak maskapai," ujar Ny Fatimah.
Dan semenjak berada di BSH, Ny Fatimah pun terpaksa merogoh kocek sendiri untuk membeli makan dan minum. Pasalnya, kebutuhan itu juga tidak ia dapatkan dari pihak maskapai. "Ya mau gak mau harus beli sendiri. Karena dari pagi, kami tidak mendapatkan apa-apa ," keluh Ny Fatimah.
Sama halnya dengan Wahyu penumpang pesawat Maskapai Lion Air tujuan Jakarta-Padang. Laki-laki yang dijawalkan berangkat pada pukul 10.00 WIB itu, duduk-duduk di lantai depan ruang ticket Lion Air di Terminal 1-B, karena di ruang ticket dan boarding sesak dengan penumpang. "Sampai saat ini kami masih menunggu informasi kapan akan diberangkatkan," kata Wahyu dengan singkat.
Karena tidak adanya informasi dari pihak maskapai tersebut, tidak sedikit di antara penumpang yang marah dengan menggebrak meja dan kaca ruang ticket. Bahkan di antara mereka ada yang sempat menyandra salah satu karyawati ticket. "Ini pada ke mana petugasnya, kok menghilang. Mana tanggung jawabnya," kata salah satu penumpang itu.
Mendapat perlakuan tersebut, Resti, pucat pasi. Dengan bahasa terbata-bata ia mengaku tidak tahu apa-apa, karena ia juga tidak mendapatkan kabar soal kondisi tersebut. "Saya tidak tahu dan baru datang," kata Reski yang kemudian diamankan oleh petugas. PT AP-2.
Menyikapi hal itu, Drektur Oprasional dan Teknik PT AP-2, Djoko Murjatmo menyayangkan sikap pihak maskapai yang tidak memberi penjelasan kepada para penumpang yang terlantar.
"Kami juga tidak tahu. Seharusnya di sini ada seorang petugas maskapai yang berwenang untuk memberikan penjelasan kepada penumpang," ujar Djoko.
Namun demikian, lanjutnya, pihaknya sudah berusaha menghubungi direksi maskapai Lion Air, agar menurunkan petugasnya ke lokasi. "Seharusnya mereka menjelaskan kepada para penumpang, kenapa penundaan penerbangan ini terjadi," kata Djoko sembari menambahkan bahwa penundaan keberangkatan itu terjadi pada 8 penerbangan nasional.
Senada pula dengan Manager Humas dan Protokoler Kantor Cabang PT AP-2 BSH, Yudis Tiawan yang menambahkan, pihaknya akan menindaklanjuti hal tersebut kepada Dirjen Perhubungan Udara, agar melakukan penegoran kepada pihak maskapai. Pasalnya, kejadian tersbut juga merugikan pihak PT AP-2 selaku pengelola.
"Dengan terlantarnya penumpang penerbangan ini, tentu merugikan kita juga. Karena minimal kenyamanan penumpang lain di bandara juga terganggu," jelas Yudis Tiawan seraya menambahkan kejadian tersebut, sudah seringkali terjadi. (man)
0 Comments