![]() |
| Muhammad Said Didu. (Foto: Dokumentasi TangerangNet.Com) |
BAPAK Presiden @prabowo yth, mohon hentikan perampokan tambang oleh Geng SOP (Solo, Oligarki, Parcok) yang sepertinya masih berlanjut.
Perampokan tambang Geng SOP (Solo-Oligarki-Parcok) yang dibungkus dengan hilirisasi dan “dikoordinir” oleh Ketua Satgas Hilirisasi Bahlil Lahadalia terus berlanjut dan makin meluas.
1) Setelah hampir seluruh tambang negara dan rakyat “diserahkan” ke Asing (China) lewat bungkus hilirisasi dengan fasilitas bebas pajak, bebas bea, dan bebas lain-lain yang menyebabkan tambang sudah hampir habis tanpa menyisakan hasil buat rakyat dan negara.
2) Saat ini tambang Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sedang diincar dengan modus yang sama. BUMN Antam sepertinya sedang dipaksa oleh Satgas Hilirisasi untuk menyerahkan tambang nikelnya lewat mekanisme divestasi yang dibungkus dengan program hilirisasi pembangunan pabrik baterai.
3) Kejanggalan dari “kerjasama” yang dirancang oleh Satgas Hilirisasi yang dipimpin oleh Bahlil Lahadalia (pemberi gelar raja Jawa kepada Jokowi) adalah :
(1) Kenapa harus ada swasta dalam negeri selaku pihak ketiga ? Satgas Hilirisasi membentuk konsorsium pembangunan pabrik baterai yang terdiri atas: perusahaan asing (China) pemilik teknologi, BUMN, dan swasta mitra lokal.
(2) Kenapa Antam harus dirampok lewat bungkus divestasi ? PT Antam “dipaksa” melepaskan pengendalian pengelolaan tambang ke konsorsium yang sudah ditetapkan oleh Bahlil lewat mekanisme divestasi saham (ini perampokan) - padahal harusnya cukup kerjasama dan pengelolaan tambang tetap dikendalikan oleh PT Antam.
(3) Pemilik saham mayoritas mitra swasta adalah Geng SOP ? Ini yang menarik, setelah ditelusuri - info yang penulis dapat ternyata pemilik saham mayoritas perusahaan swasta mitra lokal konsorsium tersebut adalah pengurus partai putra mantan Presiden ke-7 dan oligarki yang dekat dengan Dinasti Solo. (***)
Penulis adalah Manusia Merdeka




0 Comments