![]() |
| Gubernur Banten Andra Soni meninjau sarana pendukung pabrik Karbamasi PT Delta Giri Wacana Tbk seusai diresmikan. (Foto: Istimewa) |
Provinsi Banten saat ini merupakan daerah tujuan investasi dan
masuk dalam lima besar provinsi dengan kategori realisasi investasi tertinggi
secara nasional.
“Tahun ini, kami dibebankan target sebesar Rp119 triliun.
Hingga triwulan satu tahun 2025, sudah terealisasi lebih dari Rp 31,6 triliun,”
ungkap Gubernur Banten Andra Soni.
Hal itu dikatakan Andra Soni saat meresmikan operasional
Pabrik Karbamasi PT Delta Giri Wacana Tbk (DWG Group) di Jalan Modern Industri
XV Blok BC No. 10, Kawasan Industri Modern Cikande Industrial Estate, Desa
Babakan, Kecamatan Bandung, Kabupaten Serang, pada Rabu (16/7/2025).
Andra Soni menjelaskan dengan operasionalnya PT Delta Giri
Wacana Tbk di Provinsi Banten sebagai bentuk nyata dari investasi strategis di
sektor agro industri. Dimana industri itu memiliki peran penting dalam
mendukung produktivitas sektor pertanian dan berkontribusi dalam menjaga
ketahanan pangan provinsi dan nasional
“Provinsi Banten menyambut baik hadirnya investasi strategis
dalam bidang agro industri ini. Semoga
ekosistem agro Industri dapat terbentuk dan berkembang secara berkesinambungan di
Provinsi Banten. Hulu hingga hilir bisa
bersama sama tumbuh sehingga banyak pekerja lokal yang terserap. Kami di daerah
bertugas memastikan investasi berjalan baik, perizinan dipermudah, dan iklim
usaha tetap kondusif,” jelasnya.
Dikatakan, industri agrokimia seperti DWG Group sangat
penting dalam mendorong kemandirian industri kimia dan ketahanan pangan
nasional.
Dalam kesempatan itu, Andra Soni juga berpesan kepada kepada
para pelaku industri agar terbuka dalam proses rekrutmen. “Mohon dibantu warga
Banten agar bisa menjadi tenaga kerja prioritas. Tentu harus disertai kualitas,
dan kami mendukung melalui pendidikan vokasi yang link and match dengan
kebutuhan industri,” ungkapnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT Delta Giri Wacana Tbk David
Yaori menyampaikan pembangunan pabrik karbamasi ini merupakan bentuk nyata
dukungan sektor swasta dalam penguatan kemandirian pertanian nasional.
“Kami membangun pabrik ini dengan teknologi mutakhir dan
fasilitas lengkap. Produk yang dihasilkan akan menjadi input penting untuk
sektor agro, terutama dalam menghadapi tantangan global seperti krisis pangan
dan perubahan iklim,” ujarnya.
“Kami ingin menjadi pemain utama industri agro kimia
nasional dan ke depan kami menargetkan ekspansi pasar ke berbagai negara
seperti Australia, Filipina, hingga Papua Nugini,” tutur David.
Dalam kesempatan yang sama, Dirjen Industri Kimia Farmasi
dan Tekstil Kementerian Perindustrian RI Taufik Bawazier menyampaikan bahwa
hadirnya industri hulu kimia seperti DWG Group menjadi tonggak penting dalam
memperkuat struktur industri nasional. Ia menekankan bahwa sektor industri
kimia memiliki kontribusi besar terhadap PDB nasional dan ekspor negara. Dengan
kapasitas produksi besar dan teknologi tinggi, DWG Group diyakini mampu
menembus pasar internasional dan menjadi pemain utama di kawasan Asia Tenggara.
“Pabrik ini merupakan industri karbamasi terbesar di Asia
Tenggara. Dengan kapasitas dan potensi ekspor yang besar, kami yakin DWG Group
mampu menjadi pilar penting dalam mewujudkan kedaulatan pangan dan substitusi
impor bahan kimia pertanian,” ungkap Taufik.
Taufik menyampaikan pembangunan pabrik ini akan didukung
melalui berbagai instrumen kebijakan, seperti Tingkat Komponen Dalam Negeri
(TKDN), e-katalog, dan fasilitas fiskal untuk mendorong investasi serta
memperkuat industri manufaktur nasional.
Peresmian ditandai dengan penekanan tombol sirine oleh
Gubernur Banten Andra Soni, Direktur Utama PT Delta Giri Wacana Tbk David
Yaori, Direktur Perseroan Yody Suganda, dan
Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil (IKFT)
Kementerian Perindustrian RI, Taufik Bawazier yang hadir mewakili Menteri
Perindustrian RI sebagai simbol
dimulainya operasional pabrik. Kegiatan dilanjutkan dengan penyerahan cindera mata,
gunting pita di pintu utama pabrik serta sesi tur pabrik bersama para tamu
undangan. (*/pur)




0 Comments