Berita Terkini

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Polisi Selain Gedor Pintu, Juga Berusaha Masuk Ke Rumah Charlie

Charlie Chandra diapit advokat LBH-AP PP 
Muhammadyah; Syafril Elain, RB dan Gufroni 
serta Mayjen TNI Purn Syamsul Djalal. 
(Foto: Istimewa)  






Oleh: Ahmad Khozinudin, S.H.



ASTAGHFIRULLAH, luar biasa zalim polisi Polda Banten. Bukannya kembali dan mengirim panggilan pemeriksaan, polisi berusaha memaksa masuk ruang privat milik orang lain dengan menggedor-gedor pintu dan menaiki tangga. Sudah seperti teroris saja. (Sabtu, 17/5/2025, malam).

Lampu rumah pun dipadamkan. Luar biasa, sudah seperti mau menangkap teroris saja.

Padahal, perkaranya sederhana. Kebutuhan polisi, adalah untuk memeriksa Charlie Chandra. Pemeriksaan, bisa dilakukan dengan pemanggilan, bukan dengan penangkapan.

Penangkapan relevan dilakukan, jika Charlie Chandra kabur atau tidak diketahui alamatnya. Charlie Chandra, memiliki alamat yang jelas. Bahkan, punya pengacara dari LBH Advokasi Publik Pimpinan Pusat (AP PP) Muhammadiyah.

Bukan sulit bagi LBH AP Muhammadiyah, untuk memastikan Charlie Chandra hadir memenuhi panggilan. Charlie Chandra, juga telah membuktikan taat hukum. Pada Selasa, 29 April lalu, Charlie Chandra memenuhi panggilan dari Polda Banten.

Lalu, apa yang mau dipertontonkan polisi kepada rakyat dalam kasus ini? Polisi menggedor-gedor rumah rakyat dan berusaha masuk dengan tangga, elegan kah? Apakah polisi, ingin membangun citra sebagai institusi yang menakutkan?

Penulis kira tidak demikian. Segenap rakyat menginginkan polisi yang humanis, yang berpihak kepada rakyat, yang menegakkan hukum dengan rasa, bukan dengan unjuk kuasa.

Lagi Pula, di belakang kasus ini ada Nono Sampono. Direktur PT Mandiri Bangun Makmur (MBM), anak usaha Agung Sedayu Group (ASG). Apakah, Nono Sampono yang Purnawirawan TNI, tidak malu kepada rakyat?

Nono Sampono, sebelumnya telah memenjarakan SK Budiardjo dan Nurlela, melalui PT Sedayu Sejahtera Abadi, yakni dia juga menjadi direkturnya; Nono Sampono, mempermalukan institusi TNI dan para koleganya.

Di dalam rumah Charlie Chandra, ada Mayjen TNI Purn Syamsu Djalal. Mantan Danpuspom ABRI. Apakah, sosok beliau tidak lagi dihargai oleh polisi?

Wahai rakyat Indonesia, beginilah keadaan negeri kita. Oknum Purnawirawan TNI, yang semestinya menjadi pelayan rakyat justru menjadi pelindung kepentingan Sugianto Kusumah alias Aguan.

Tidak cukup merampas wilayah daratan, laut pun mau mereka jarah. Kalau tidak kepergok rakyat, mungkin seluruh laut pantai Utara akan direklamasi oleh proyek PIK-2 milik Aguan dan Anthony Salim. (***)



Penulis adalah advoakt.

Post a Comment

0 Comments