Ketua FAPP Dr. M. Ihsan. (Foto: Istimewa) |
“FAPP mengutuk keras tindakan kekerasan tersebut dan kembali
menegaskan pandangan bahwa Israel adalah penjajah yang harus dihapuskan dari
muka bumi,” ujar Ketua FAPP Dr. M. Ihsan kepada wartawan melalui Siaran Pers
yang diterima Redaksi TangerangNet.Com, Senin (27/11/2023).
FAPP menegaskan bahwa penjajahan Israel terhadap Palestina
adalah pelanggaran serius terhadap hak asasi manusia dan hukum internasional.
Sebagai lembaga advokasi, FAPP mengajak masyarakat internasional untuk bersatu
dalam upaya pemberantasan penjajahan ini dan mendukung hak kemerdekaan rakyat
Palestina.
“FAPP mengutuk tindakan penyerangan yang dilakukan oleh satu
ormas di Bitung, Sulawesi Utara, terhadap massa yang berpartisipasi dalam aksi
bela Palestina. FAPP menekankan bahwa kebebasan berserikat dan berkumpul adalah
hak yang dijamin oleh konstitusi dan prinsip-prinsip demokrasi. Tindakan
kekerasan terhadap demonstran adalah pelanggaran terhadap hak-hak tersebut,”
tutur Ihsan.
FAPP mendukung sikap tegas Pemerintah Indonesia yang telah
mengutuk penjajahan Israel dan menyuarakan solidaritas dengan rakyat Palestina.
Hal ini sejalan dengan amanat Undang-Undang Dasar 1945 mengenai Kemerdekaan itu
ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus
dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.
“FAPP mengajak semua pihak untuk memilih jalur dialog dan
solidaritas damai sebagai cara untuk menanggapi konflik ini. Kekerasan hanya
akan memperburuk situasi, sementara dialog yang jujur dan konstruktif dapat
membantu mencari solusi yang adil,” ucap Ihsan.
FAPP menekankan perlunya penegakan hukum yang adil terhadap
pelaku penyerangan di Bitung. Pihak berwajib diharapkan segera bertindak untuk
memastikan bahwa pelanggaran hak asasi manusia tersebut diusut dan pelakunya
diadili sesuai dengan hukum yang berlaku.
Forum Advokat Pembela Pancasila (FAPP) bersama-sama dengan
masyarakat Indonesia mendukung perdamaian, keadilan, dan menghormati hak asasi
manusia di seluruh dunia. Bersatu dalam semangat persaudaraan, kita dapat
menciptakan dunia yang lebih baik, bebas dari penjajahan dan kekerasan. (*/rls)
0 Comments