Berita Terkini

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

FFWI Ke Depan Dirancang Jadi Film Bergengsi Tingkat ASEAN

Suasana rapat khusus koordinasi persiapan 
FFWI di Cikini, Jakarta. 
(Foto: Istimewa)  


NET - Presiden Festival Film Wartawan Indonesia (FFWI) XIII Tahun 2023 Wina Armada Sukardi menyebutkan setelah mapan pada tingkat nasional, FFWI pada masa depan  bakal dirancang akan menjadi festival film bergengsi pada tingkat ASEAN.

Hal tersebut dipaparkannya dalam rapat khusus koordinasi persiapan penjurian FFWI di Hotel Novotel Cikini, Jakarta, Rabu, 23 Agustus 2023.

Wina Armada yang kritikus film tersebut, mengatakan rancangan itu  tentu dilaksanakan secara bertahap. Pertama, FFWI bakal dijadikan ajek lebih dahulu. Caranya dengan memperbaiki berbagai kekurangan yang masih ada. Setelah itu, ke depan akan dimulai dengan penilaian dan memberi penghargaan terhadap film-film ASEAN, dan seterusnya.

“Maksudnya, menjadikan FFWI sebagai festival film bergengsi di ASEAN. Ide ini sebagai bagian dari meletakan sinema Indonesia di peta perfilman internasional,” ucap wartawan senior ini.

Wina menyadari langkah tersebut sangat tidak mudah. “Namun para wartawan kebudayaan dan film Indonesia yakin, cita-cita baik yang diperjuangkan bakal dapat terwujud,” ujar pakar hukum pers dan advokat itu.

Wina menunjuk Festival Film Asia Pasifik (FFAP) yang digagasan wartawan dan tokoh perfilman Usmar Ismail bersama Djamaludin Malik, sebagai contoh konkret. Kala itu FFAP cuma khayalan dan angan-angan belaka, tetapi akhirnya jadi kenyataan.

Memperjelas Perbedaan

Dalam rapat khusus ini dibahas kejelasan apa saja yang jadi pembeda penilaian dalam FFWI dibandingkan dengan festival film lainnya. FFWI tidak ingin sekadar hadir, namun tak beda dengan berbagai festival film yang ada di tanah air.

Selama ini perbedaan utama FFWI dengan festival film lainnya, terletak pada panitia dan juri serta genre film yang dinilai. Panitia dan juri FFWI semuanya berprofesi sebagai wartawan.

Selain itu, pada FFWI semua genre dasar film, yakni drama, komedi, laga, dan horor, dinilai. Penilaian baik sebagai film secara keseluruhan maupun unsur-unsurnya. Tak heran jumlah piala yang disediakan di FFWI mencapai 40 buah.

Wina Armada Sukardi. 
(Foto: Istimewa)  

Dalam rapat khusus ini ditemukan dan disepakati fokus penilaian yang lebih diutamakan oleh Juri FFWI. Sesuai dengan kewartawanan, film yang mengangkat relevansi sosial kemasyarakat, problematic, dan karakter bangsa Indonesia menjadi penjadi nilai lebih bagi juri FFWI. Demikian pula film menampilkan  unsur-unsur kebudayaan daerah menjadi salah satu nilai lebih yang diberikan oleh FFWI.

“Tentu saja semua kelebihan itu tetap harus memenuhi standar film yang baik,”  ujar Wina.

* Buku Pedoman *

Untuk FFWI 2023, menurut Wina, panitia dan Direktorat Perfilman, Musik dan Media; Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi telah berdiskusi menyusun Buku Pedoman Penilaian Dewan Juri.  Dalam rapat khusus ini  buku pedoman itu lebih disempurnakan lagi.

Puncak  acara pembagian Piala FFWI  akan digelar  di Jakarta pada 27 Oktober 2023.  Menimbang banyaknya piala yang akan dibagikan, proses pembagian piala dibagi dalam dua sesi acara. Ada siang, dan ada malam!

Rapat ini dihadiri pula oleh Edy Suwardi, Kapokja Apresiasi dan Literasi Film (Alif) Kemendikbudristek beserta jajarannnya.  (*/pur)



Post a Comment

0 Comments