Berita Terkini

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Bamsoet Harapkan Hari Raya Idul Fitri Perkuat Ikatan Kebangsaan Antar Anak Bangsa

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo
menerima salaman dari warga Bali.
(Foto: Istimewa)  


NET - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo berharap perayaan Hari Raya Idul Fitri mampu mempererat ikatan kebangsaan antar anak bangsa. Karena, makna dari Hari Raya Idul Fitri bukan hanya sekadar momen spiritual keagamaan saja. Tetapi juga momen penguatan ikatan sosial persaudaraan kemanusiaan.

"Hari Raya Idul Fitri merupakan momen untuk saling memaafkan serta mempererat persatuan bangsa. Karena, spirit Idul Fitri melintasi ikatan politik maupun berbagai perbedaan lainnya. Hari Raya Idul Fitri dapat dimaknai pula sebagai hari kemenangan yang mempersatukan," ujar Bambang Soesatyo (Bamsoet), Sabtu (22/4/2023).

Ketua DPR RI ke- 20 mengatakan hal itu saat merayakan Hari Raya Idul Fitri bersama keluarga di Kawasan Black Stone Beach, Denpasar, Bali, Sabtu.

Mantan Ketua Komisi III DPR RI bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini menjelaskan momentum Hari Raya Idul Fitri diharapkan mampu digunakan oleh para pemimpin nasional ataupun elit politik untuk menjaga suhu politik serta mencegah perpecahan antar anak bangsa. Terlebih, dalam waktu 10 bulan ke depan bangsa Indonesia akan melaksanakan Pemilu dan Pilpres 2024.

"Silaturahim Idul Fitri dapat menjadi sarana mendamaikan hati, mengurangi salah paham serta memperbaiki komunikasi menjadi lebih baik. Tradisi silaturahim bisa dijadikan para politisi sebagai pembangunan modal sosial untuk mengembangkan basis jaringan politik," ucap Bamsoet.

Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila dan Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Pertahanan, dan Keamanan KADIN Indonesia ini menjelaskan Hari Raya Idul Fitri bukan hanya semata-mata hari raya umat Islam. Penganut agama lain pun turut bersukacita merayakan hari libur lebaran.

"Tidak berlebihan jika dikatakan Hari Raya Idul Fitri tidak hanya dirayakan umat Islam. Umat agama lain pun larut berkumpul bersama untuk bersilaturahim. Lebaran juga bisa disebut sebagai semacam simbol simbiose agama dan budaya yang mampu menjadi pemersatu manusia dari berbagai etnis, suku, bahasa hingga bangsa," ucap Bamsoet. (*/pur)


Post a Comment

0 Comments