Ilustrasi grafik penduduk miskin ekstrem se-Banten 2021-2022. (Foto: Istimewa) |
"Di Kota Tangerang penduduk miskin ekstrim pada 2021
angkanya sebesar 1,61 persen, tapi pada 2022 angka kemiskinan ekstrim turun menjadi
0,75 persen," ujar Walikota Tangerang Arief R. Wismansyah, Kamis
(19/1/2023).
Artinya, kata Arief, tidak menutup kemungkinan tahun ini
angka kemiskinan di Kota Tangerang bisa dituntaskan.
Hal tersebut dikatakan Walikota Tangerang pada Forum
Konsultasi Publik Rancangan Rencana Pembangunan Daerah 2024-2026 di Hotel
d'prima, Jalan Benteng Betawi No. 88, Kamis (19/1/2023).
Arief mengatakan mengatakan ada lima rumusan isu strategis
pembangunan pada 2024-2026 di Kota Tangerang yang akan menjadi pembahasan dalam
forum konsultasi publik untuk dapat diterapkan ke dalam program strategis.
"Yang pertama, Peningkatan Sumber Daya Manusia. Kemudian
Tata Kelola Pemerintahan dan Pelayanan Publik, Daya Saing Infrastruktur Kota,
Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup serta Perekonomian Daerah," ungkap
Arief.
Arief merinci isu strategis rencana pembangunan daerah
tersebut di antaranya peningkatan kualitas pendidikan, kesehatan, penanganan kemiskinan,
pengangguran, layanan masyarakat berbasis IT, kemacetan, pengurangan banjir,
dan genangan serta ketersediaan ruang terbuka hijau.
"Untuk pendidikan, lama belajar di Kota Tangerang rata
- rata hanya 10,9 tahun. Artinya masih ada yang tidak lulus SMA atau
melanjutkan sekolah, maka tahun ini Pemkot Tangerang menargetkan lama belajar
bisa sampai 12 tahun," tutur Arief.
Arief berharap rumusan isu strategis pembangunan tahun
2024-2026 masih perlu saran dan masukan dari para pemangku kepentingan sehingga
dapat dirumuskan program yang strategis, tepat sasaran, efektif, dan efisien.
"Semoga program dan kegiatan yang kita diskusikan dapat
menjaga kesinambungan pembangunan di Kota Tangerang," tukas Walikota
Tangerang. (*/pur)
0 Comments