Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah Provinsi Banten EA Deni Hermawan. (Foto: Istimewa) |
Hal itu disampaikan oleh Asisten Administrasi Umum Sekretariat
Daerah Provinsi Banten EA Deni Hermawan pada Diseminasi Hasil Sementara
Pendataan Keluarga Tahun 2022 dan Forum Data Stunting oleh BKKBN di ICE BSD,
Kabupaten Tangerang, Senin (19/12/2022).
Dikatakan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS)
Provinsi Banten, jumlah penduduk di Provinsi Banten terus mengalami peningkatan
dari 11,24 juta pada tahun 2012 menjadi 12,96 juta jiwa pada tahun 2019.
Meskipun terjadi peningkatan jumlah penduduk, untuk laju
pertumbuhan penduduk di Provinsi Banten mengalami penurunan dari 2,33 persen
pada 2012 menjadi 1,87 pada 2019. Proyeksi BPS, pada 2020 jika dilihat dari
struktur umur jumlah penduduk Provinsi Banten mencapai 13,16 juta jiwa.
"Karena itu dengan kegiatan ini, saya berharap seluruh
perangkat daerah bidang pembangunan keluarga, kependudukan dan keluarga
berencana agar secara seksama mengikuti arahan dari Pemerintah Pusat agar bisa
diimplementasikan dalam Program Bangga Kencana di seluruh daerah di Provinsi
Banten," ujar Deni saat membacakan sambutan Penjabat (PJ) Gubernur Banten
Al Muktabar.
Pembangunan kependudukan, katanya, merupakan langkah penting
dalam mencapai pembangunan berkelanjutan. Penduduk sebagai modal dasar dan
faktor dominan pembangunan harus menjadi titik sentral dalam pembangunan berkelanjutan.
Jumlah penduduk yang besar dengan kualitas rendah dan pertumbuhan cepat akan
memperlambat tercapainya kondisi yang ideal antara kuantitas dan kualitas
penduduk dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan.
"Maka dari itu, salah satu upaya yang telah dan terus
dilakukan oleh Pemprov dalam mengendalikan jumlah penduduk dan meningkatkan
kualitas penduduk adalah melalui Program Keluarga Berencana," bacanya.
Terkait dengan penerapan penanganan stunting, imbuhnya,
Pemprov Banten sudah menjadikannya sebagai program prioritas pembangunan.
Bahkan dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2024, stunting menjadi
salah satu tematik prioritas daerah.
Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Balita Indonesia
(SSGBI) Tahun 2021, prevalensi stunting di Provinsi Banten berada pada angka
24,5 persen. Pemprov Banten telah menetapkan target penurunan stunting pada
2022 menjadi 23,6 persen menjadi 19,25 persen pada 2023, dan pada 2024 menjadi
14 persen sesuai target Pemerintah Pusat.
"Berbagai program sudah kita lakukan seperti intervensi
seribu hari pertama kehidupan dengan peningkatan akses pemenuhan gizi dan
kesehatan lingkungan serta penyediaan air dan sanitasi yang baik,"
ucapnya. (*/pur)
0 Comments