Syafril Elain Rajo Basa. (Foto: Ist/koleksi pribadi) |
SEMARAK pesta demokrasi mulai terasa belakangan ini meski
ekonomi belum menjanjikan masa depan. Namun, rakyat seperti tidak peduli dengan
ekonomi dan tetap menyambut pesta demokrasi lima tahun sekali itu agar
dilaksanakan tepat waktu.
Hal itu bisa terlihat ketika ada sejumlah orang yang mewacanakan
atau menunda-nunda Pemilu, reaksi langsung merebak. Baik dari kalangan elit
politik maupun pada masyarakat menengah dan pada akar rumput. Terlihat dengan
mulai banyak bermuncul alat peraga kampanye (APK) dipasang di berbagagi tempat.
Ada yang memasang APK di tempat yang berbayar dan ada pula
yang memasang di tempat gratis meski di jalan protokol, di pusat keramaian kota.
Selain memasang APK ada juga orang tertentu bisa terlihat
dari sepak terjang sehari-harinya. Penulis menyebutnya sebagai balon (bakal
calon) terkait Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Tangerang yakni
Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Tangerang 2024. Sebagaimana yang sudah
ditetapkan Undang-Undang No. 7 Tahun 2017 tentang Pemilu yakni pelaksanaan
Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden berbarengan waktunya dengan Pemilihan
Umum Legislatif (Pileg) yakni pada 14 Februari 2024.
Tahun yang sama, pada sembilan bulan kemudian yakni 27
November dilaksanakan Pilkada. Nah, untuk Provinsi Banten terutama Kota
Tangerang tak tertinggal akan melaksanakan Pemilihan Walikota dan Wakil
Walikota. Apalagi pasangan Arief R. Wismansyah-Sachrudin sudah dua periode
berturut-turut.
Siapa saja yang akan bertarung pada Pilkada Kota Tangerang,
27 November 2024 nanti?
Sekarang ini, penulis mencatat lebih dari sepuluh orang berpotensi
ikut kontestasi perebutan orang nomor satu dan dua di Kota Tangerang.
Partai politik yang punya kewenangan untuk mengajukan
pasangan calon sudah pula menetapkan jagonya. Ada partai politik yang masih
melihat-lihat situasi dan ada juga partai politik yang masih belum memikirkan
siapa calon yang akan diajukan.
Dalam hal ini Partai Golongan Karya (Golkar) Kota Tangerang sudah sejak
setahun lalu menetapkan Haji Sachrudin menjadi calon Walikota Tangerang.
Sachrudin yang kini sebagai Wakil Walikota Tangerang berpasangan dengan Arief
Rachadiono Wismansyah, tidak tergoyahkan. Pendek kata, Partai Golkar akan
mencalonkan Sachrudin sebagai Walikota Tangerang yang kini menjabat sebagai
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Golkar Kota Tangerang.
Berikutnya ada Partai Demokrat. Dalam partai politik ini banyak
sekali orang berpotensi untuk menjadi walikota. Sebut saja Zulfikar Hamonangan
yang kini menjadi anggota DPR RI. Sepak terjang Zulfikar telihat lincah dalam
mengarungi politik.
Masih di Partai Demokrat ada pula Aini Suci - istri Arief R.
Wismansyah. Boleh saja Aini menyatakan tidak berminat menjadi orang nomor satu
atau dua di Kota Tangerang. Tapi, penulis mendapat informasi dari “emak-emak” bahwa
kegiatan Aini yang melibatnya banyak orang, acap kali dilaksanakan. Bahkan kegiatan
tersebut berboncengan dengan aktifitas suami. Pokonya, kata “emak-emak”
Aini Suci berpotensi bertarung di Pilkada Kota Tangerang.
Bukan itu saja, masih ada Ahmad Jazuli Abdillah yang kini
menjadi anggota DPRD Provinsi Banten. Jazuli yang setiap kali mengadakan
kegiatan pertemuan bersama ibu-ibu pengajian atau majelis taklim, dikisahkan
dalam bentuk puisi. Kegiatan bersama ibu-ibu dan puisi tersebut pun ditayangkan
di media sosial dan intensitasnya cukup tinggi.
Potensi lainya ada pada Asep Hidayat yang kini menjabat
sebagai Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Kota Tangerang. Asep
pun duduk pula sebagai Ketua Komisi 1 DPRD Provinsi Banten.
Belakangan ini nama Helmy Halim pun ikut disebut-sebut.
Helmy sebagai pemilik media lokal “Tangerang Raya” pun rajin mengkampanye
anti-narkotika. Rajinnya kampanye gerakan pemberantasan bahaya narkotika bagi anak
remaja pun diduga terkandung maksud Helmy akan masuk bursa Pilkada Kota
Tangrang.
Sedangkan di Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sang ketua
Ahmad Fuady berminat bertarung di Pilkada Kota Tangerang. Apakah ini hanya
semangat anak muda atau serius, penulis terus akan memantau. Sementara anggota
DPRD Kota Tangerang dari PKB Tasril Jamal pun sudah berancang-ancang akan ikut
Pilkada Kota Tangerang tapi menunggu lampu hijau pimpinan.
Sementara itu, di Partai Nasional Demokrat (Nasdem) yang
belakangan ini banjir peminat menjadi calon anggota legislative, ada Mohammad
Fadlin Akbar yang kini menjadi Koordinator Pemenangan Kota Tangerang B Pemilu
2024. Bisa jadi Fadlin sengaja dipasang maestro politikus Banten, Wahidin Halim
di Partai Nasdem. Mantan Gubernur Banten ini mengajak sang anak, Fadlin masuk
ke Partai Nasdem guna berpeluang merebut kursi nomor satu di Kota Tangerang.
Di Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ada Zulkarnaen Iskandar.
Politikus ini bahkan sudah berpengalaman dalam merebut kursi orang nomor satu
dan dua Kota Tangerang. Ketika itu, Iskandar berpasangan dengan Harry Mulya
Zein. Kedudukan Iskandar sebagai wakil rakyat tidak tergoyahkan dua periode di
Kota Tangerang begitu pula di Provinsi Banten.
Bagaimana dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS)? Hilmi Fuad sudah menyatakan siap maju pada
Pilkada Kota Tangerang 2024. Hilmi yang kini menjadi anggota DPRD Provinsi
Banten pun berpengalaman pada Pilkada Kota Tangerang yang berpasangan dengan
Abdul Syukur. Tampaknya, di PKS yang berpotensi untuk maju pada Pilkada 2024
bukan hanya Hilmi, ada pula Tengku Iwan yang kini menjadi Wakil Ketua DPRD Kota
Tangerang.
Nah, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ada Gatot
Wibowo yang kini menjabat sebagai Ketua DPRD Kota Tangerang sekaligus menjabat
sebagai Ketua DPC PDIP Kota Tangerang berpotensi sebagai calon Walikota
Tangerang. Hanya saja, di PDIP untuk bisa maju ke Pilkada harus mendapat restu
dari Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarno Putri.
Mirip dengan PDIP, begitu pula di Partai Gerakan Indonesia
Raya (Gerindra), harus menunggu keputusan dari Ketua Umum DPP Gerindra Prabowo
Subiyanto. Meskipun begitu yang paling menonjol kader Gerindra di Kota
Tangerang yakni Turidi Susanto. Wakil Ketua DPRD Kota Tangerang ini sudah
ancang-ancang merebut jabatan Walikota Tangerang.
Ada pun di Partai Amanat Nasional (PAN) melalui Ketua Dewan
Pimpinan Daerah (DPD) Muhammad Dwiki Ramadhani sudah melontarkan yang akan
diusung adalah Tabrani yang kini Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud)
Provinsi Banten. Siapakah Tabrani di PAN?
Tabrani tidak punya jabatan apa pun di PAN. Tabrani kini
masih Aparat Sipil Negara (ASN) Provinsi Banten yang dilarang keras untuk masuk partai politik.
Lantas kenapa Tabrani diusulkan oleh Dwiki untuk maju sebagai bakal calon
Walikota Tangerang? Sah sah saja dilakukan oleh Ketua DPD PAN sepanjang baru
wacana. Apalagi Tabrani adalah ayah kandung Dwiki.
Atas uraian di atas, penulis mengucapkan selamat kepada para
potensi mengasah kemampuan untuk benar-benar ikut mencalonkan diri dan
dicalonkan oleh partai politik dalam perebutan kursi Kota Tangerang satu dan
dua. (***)
Penulis adalah Penyelenggara Pemilu di Kota Tangerang
rentang waktu 2003-2013.
0 Comments