![]() |
Bambang Soesatyo di antara penerima Brevet Kader Utama Pemuda Pancasila. (Foto: Istimewa) |
“Setidaknya saat ini ada enam negara yang berpotensi rusuh
pasca kebangkrutan Sri Lanka akibat krisis ekonomi dan politik, antara lain:
Laos, Myanmar, Afganistan, Maladewa, Bangladesh, dan Pakistan,” ungkap Bambang
Soesatyo (Bamsoet), Sabtu (15/10/2022).
Bank Dunia, kata Bamsoet, bahkan telah telah memperingatkan
negara yang berpotensi masuk jurang resesi 2023 akibat pengetatan suku bunga
dan kenaikan biaya hidup. Antara lain, Zona Eropa, Inggris, Jepang, Korea
Selatan, Kanada, Australia, dan Amerika Serikat.
"Bagaimana dengan Indonesia? Walaupun tidak termasuk
negara yang terancam resesi akut, namun kita harus tetap waspada,” ujar Bamsoet
saat menerima Brevet Kader Utama pada Diklat Khusus Pimpinan Pemuda Pancasila
di Kantor MPN Pemuda Pancasila, Jakarta, Sabtu (15/10/2022).
Bamsoet mengatakan semangat gotong-royong dan persatuan
untuk mewujudkan keadilan sosial, harus dibangkitkan dalam mengatasi sejumlah
tantangan bangsa di masa depan secara bersama.
Hadir dalam acara tersebut, Ketua Umum Pemuda Pancasila KPH
Japto Soelistyo Soerjosoemarno, para Wakil Ketua Umum: Bambang Soesatyo, M.
Arsjad Rasjid P.M, Ahmad Ali, dan Sekjen Arif Rahman, anggota MPO Yorrys Raweyai
dan Berto Roberth Rouw.
Ketua DPR RI ke-20 ini mengajak kader Pemuda Pancasila menyukseskan
Pemilu dan Pilkada serentak yang akan dilaksanakan pada 2024. Terlebih, banyak
kader Pemuda Pancasila yang akan maju pada Pemilu dan Pilkada serentak 2024.
"Semua harus solid dan kompak jangan sampai antar kader
Pemuda Pancasila saling bentrok karena beda pilihan. Mari kita bersama bangun
narasi positif demi terwujudnya soliditas kebangsaan," tutur Bamsoet.
Bamsoet menyebutkan saat ini kader Pemuda Pancasila banyak
tersebar di berbagai partai politik. Bahkan, dua lembaga tinggi negara dipegang
oleh kader Pemuda Pancasila. Ia mencontohkan dirinya yang kini menjabat sebagai
Ketua MPR RI, Ketua DPD La Nyalla Mattalitti, Roberto Rouw - Ketua Fraksi
Nasdem DPR RI, hingga Arsyad Rasyid - Ketua Umum Kadin Indonesia.
"Pemuda Pancasila itu tidak teralifiasi ke partai
politik manapun. Pemuda Pancasila tidak ke mana-mana, tapi ada di
mana-mana," kata Bamsoet.
Bamsoet menjelaskan saatnya kader Pemuda Pancasila
bertransformasi mengikuti perubahan zaman, bekerja dengan mengandalkan
kecerdasan dan pengetahuan. Ini bukanlah eranya lagi untuk mengandalkan otot
dalam bekerja tapi dengan otak dan kecerdasan.
"Mungkin masih banyak pihak yang mencap Pemuda
Pancasila sebagai organisasi preman. Tugas kita hari ini, kita harus bisa
membuktikan kalau anggapan tersebut tidak benar. Pemuda Pancasila adalah
organisasi massa yang menggunakan kecerdasan, pikiran dan pengetahuan dalam
bekerja," pungkas Bamsoet. (*/pur)
0 Comments