Ketua MPR RI Bambang Soesatyo seusai penyerahan hadiah kepada perserta Run Run and London Olyompic Medal RC. (Foto: Istimewa) |
Citra berhasil menempati peringkat keempat dengan total
angkat beban mencapai 206 kg (snack 91 kg lifter dan clean and jerk 115
kg). Pada kesempatan tersebut, Bamsoet
menambahkan bonus dana pembinaan Rp 50 juta kepada Citra.
"Citra berhak atas realokasi medali perak setelah International
Olympic Committee (IOC) mendiskualifikasi peraih medali emas Zulfiya Chinshanlo
(Kazakhstan) pada 19 Oktober 2016 dan pemenang perunggu Dehati Lovu (Moldova)
pada 10 November 2016, lantaran keduanya dinyatakan positif doping,” ,"
ujar Bamsoet usai menghadiri FunRun and London Olympic Medal Reallocation
Ceremony, di Plaza Timur Gelora Bung Karno, Senayan Jakarta, Minggu (18/9/2022).
Hal itu, berdasarkan klasifikasi baru dari International
Weightlifting Federation (IWF), IOC secara resmi pada 19 November 2020
memutuskan Citra berhak atas medali perak 53 kg di Olimpiade London
Hadir antara lain; Menteri Negara BUMN sekaligus anggota
International Olympic Committee (IOC) Erick Thohir, serta Ketua Komite
Olimpiade Indonesia Raja Sapta Oktohari.
Ketua DPR RI ke-20 itu menjelaskan Komite Olimpiade
Indonesia juga telah mengeluarkan surat tertanggal 15 September 2022 nomor
9.15.16/NOC-INA/SET/2022 yang ditujukan ke Dispora Provinsi Lampung untuk
memberikan dispensasi kepada Citra Febrianti guna pengalungan medali Olimpiade
tersebut. Surat tersebut juga ditembuskan ke Gubernur Lampung.
"Apresiasi juga perlu diberikan kepada Gubernur Lampung
Arinal Djunaidi. Karena sejak 4 Juni 2021 lalu telah memberikan apresiasi
kepada Citra berupa tali asih berupa uang pembinaan sebesar Rp 10 juta. Serta
kepada pelatih Citra, Edi Santoso, berupa uang pembinaan Rp 50 juta. kini
secara resmi mendapatkan medali perak, apresiasi tambahan dari negara juga
perlu diberikan kepada Citra, karena telah berhasil mencatatkan namanya dalam
perjalanan olahraga Indonesia di kancah Olimpiade," jelas Bamsoet.
Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) sekaligus Ketua Umum
Pengurus Besar Keluarga Olahraga Tarung Derajat (PB KODRAT) ini menerangkan
kejadian ini menjadi pelajaran bagi para atlet Indonesia maupun atlet dunia
lainnya, agar senantiasa menjunjung tinggi sportivitas dan fair play. Salah
satunya dengan cara tidak menggunakan doping. Karena jika terbukti, walaupun
kejadiannya telah lama, medali yang diraih dengan susah payah akan langsung
dicopot.
"Saya yakin atlet Indonesia di berbagai cabang olahraga
senantiasa mentaati peraturan anti doping ini. Semangat sportivitas dan fair
play yang dimiliki dalam olahraga, tidak boleh tercoreng hanya sekadar karena
ingin juara, untuk kemudian lantas menggunakan doping sebagai sarananya,"
pungkas Bamsoet. (*/pur)
0 Comments